Mendengar hal itu Kina hanya bisa membuka mulutnya lebar-lebar. Dia tak pernah menyangka jika jawaban dari Aidan akan benar-benar di luar batas pikirannya sama sekali. dia tak menyangka laki-laki seperti Aidan akan mengatakan hal itu secara fulgar.
"Ya sudah Mbak Kinan, saya pamit dulu mau mandi. rasanya tidak enak semua habis seperti itu tidak mandi," pamit Aidan kemudian.
Kinan hanya menggelengkan kepalanya, dia hendak membalikkan badan tapi matanya menangkap sosok-sosok yang begitu dia kenal.
"Meta? Mbak Tanti? Mbak Hesti? Pak Yoga? Fabian?" pekik Kinan dalam gumamannya sendiri.
Meta yang kini sedang menggendong Ratu pun langsung berlari menghampiri sahabatnya itu, pun dengan Mbak Tanti dan Mbak Kinan.
"Ya ampun ini bocah! Ngilang lo udah keterlaluan!" marah Mbak Tanti sambil memukul lengan Kinan.
"Gue pikir lo bakal pergi selama-lamanya dan nggak ngarep balik lagi, Bego!" imbuh Mbak Hesti.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com