Sekarang, Meta malah bingung sendiri. Bagaimana tidak, sebab bagaimanapun juga Meta merasa jika Dian datang ke dalam kamar Tanti takutnya Tanti diapa-apain.
Meta kemudian berlari turun dari tangga, dia melihat Hanung tampak menonton televisi, sambil melihat pada Meta yang tampak seperti kebakaran jenggot.
"Mbak Meta kenapa?"
"Duh, ya ampun. Mas Hanung, kok dibiarin sih itu Dian masuk ke kamar Mbak Tanti. Kalau Mbak Tanti diapa-apain gimana? kan bahaya!" kata Meta dengan mimik wajah serius juga ketakutan luar biasa. Untuk kemudian, dia kembali mondar-mandir seperti ketrikaan, memandang ruangan bagian atas dengan mimik wajah bingungnya yang luar biasa itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com