Malam ini, Yoga duduk di samping istrinya. Ya, dia diam… benar-benar diam. Matanya tak bisa terpejam, bahkan untuk berkedepi pun rasanya begitu sayang. Dia memandang istrinya dalam diam, sambil sesekali menghela napas panjang. Rasanya, ketika dia sekali saja dia mengedip dia akan kehilangan istrinya. Dan dia tidak mau itu terjadi. Sudah berapa kali dia nyaris kehilangan istrinya. Sudah berapa kali dia tak berada di samping istrinya pada saat-saat dia membutuhkan istrinya? Berkali-kali. Tak sekalipun dia berada di samping istrinya sama sekali. Apakah dia masih pantas disebut sebagai seorang suami?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com