Hari ini, menjadi hari berkabung bagi semua orang. Meski mereka tak mengenal secara pribadi dengan Ibu dari Rayan. Tapi, rasa kehilangan itu tampak sangat nyata. Setelah semua prosesi dan setelah pemakaman dari Ibu Rayan, Meta dan Yoga memutuskan untuk kembali pulang. Untuk kemudian, keduanya saling merengkuh satu sama lain seolah keduanya ingin saling menguatkan.
Meta yang sedari tadi tampak murung pun, hanya bisa melihat Rayang dengan wajah sedihnya. Bahkan seperti memiliki ikatan batin, seharian Rayan rewel dan terus menangis. Seolah-olah Rayan tahu, kalau ibunya telah tiada. Seolah-olah Rayan tahu kalau kini sebagian darah yang mengalir di tubunya telah kehilangan nyawanya.
Meta tak pernah berpikir, dan tak bisa membayangkan. Bagaimana bisa, bayi sekecil Rayan mengalami cobaan yang bertubi-tubi seperti ini?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com