"Terus gimana, ada yang tahu nggak di mana Dian dan Mbak Tanti, Sayang? aku beneran nggak mau kalau sampai Mbak Tanti kenapa-napa, kalau Dian mah reeserah, mau dia nyemplung sumur, mau dia kayak gimana juga aku nggak peduli. Dia kan laki-laki, tapi kalau Mbak Tanti, di antara kami berempat Mbak Tanti yang paling lemah, yang paling halus perilakunya dan yang nggak bisa kasar. Kalau gue, Mbak Hesti dan Kinan masih bisa melindungi diri kami. Kami masih bisa marah, dan melakukan perlawanan. Tapi ini," Meta tampak menundukkan kepalanya, dia tak bisa membayangkan kalau sampai Tanti ada dalam keadaan bahaya. Melihat istrinya yang tampak murung itu, Yoga langsung menarik tubuh istrinya untuk duduk di pangkuannya, kemudian dia merengkuh pinggang istrinya dengan sayang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com