"Tita, maafkan aku. Aku akui jika apa yang kulakukan waktu itu salah. Tapi aku hanya berpikir jika—"
"Jika ingin memenuhi permintaan terakhir dari Tiara?" potong Meta.
Matanya yang nanar memandang Yoga dengan tatapan sengit, membuat Yoga yang hendak memeluknya pun langsung ditepis begitu saja. Meta mundur dengan cepat, sehingga suaminya tak bisa menyentuhnya.
"Kenapa? Kamu kasihan ama dia? Kamu iba ama dia?"
"Tita—"
"Jadi jika nanti ada wanita-wanita lain yang melakukan hal yang seperti itu, lantas mereka memintamu menciumnya, tidur degannya, kamu akan melakukannya dengan senang hati hanya karena kamu ingin memenuhi permintaan terakhir mereka?"
"Aku—"
"Atau apakah itu adalah Tiara? Itu sebabnya hatimu lemah, itu sebabnya sikapmu berubah. Karena dia adalah Tiara, kan?!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com