"Tentu saja bukan, Pak Yoga! Anda tentu tahu sendiri siapa calon istri saya," kata Pak Cipto meralat tuduhan dari Yoga. Yoga hanya melihat Pak Cipto dan Alissa yang kini tampak salah tingkah. Jika bukan calon istri, apa jangan-jangan mereka berselingkuh?
Tapi, Yoga tak ingin ambil pusing. Hanya saja, kalau sampai Sisi menangis. Yoga juga tidak akan tinggal diam. Sebab bagaimana pun, di mata Yoga, Pak Cipto adalah sosok yang sangat bertanggung jawab atas apa pun keputusan yang ada dalam dirinya.
"Mbak Alissa ingin untuk meliput pernikahan saya lusa dengan Sisi, Pak," jelas Pak Cipto kemudian.
"Meliput?" tanya Yoga pada akhirnya, seokah mengulang ucapan dari Pak Cipto. Dia kembali melirik Alissa yang tampak menundukkan wajahnya dalam-dalam. "Bukankah Pak Cipto tidak ingin sebuah resepsi, Pak Cipto menginginkan sebuah pernikahan yang sederhana dan sacral di KUA? Lantas kenapa harus diliput oleh media?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com