webnovel

Maureen dalam kobaran api

Malam itu begitu pekat dirasa oleh Haruka yang berjalan di sebuah hutan, hobinya yang selalu berwisata keliling dunia, terutama dia ingin merasakan mendaki dari satu gunung ke gunung lainnya yang ada di dunia ini.

Haruka tidak melihat hutan itu seperti ada penghuni ataupun hewan lainnya, dia merasa hutan ini seperti kosong, hanya gelap malam yang membuatnya sangat sunyi, namun Haruka tidak merasakan kengerian atau pun ketakutan karena diintai oleh hewan buas di malam hari.

"Mengapa Aku merasa seperti hidup sendirian di sini..? bahkan satu burung hantu pun tidak ada..?" ucap Haruka Dia benar-benar seorang wanita yang sangat pemberani mendaki dan membelah hutan seorang diri, seorang mahasiswa dari fakultas kedokteran ini, dia banyak meneliti obat-obatan herbal, maka itu dia selalu berkeliling dunia, ditambah dengan hobinya yang selalu mendaki dari satu gunung ke gunung yang lain.

"Apakah hutan ini dikutuk..? atau aku salah masuk mungkinkah ini negeri sihir..? Haruka Apa kau sudah mulai gila mengapa kau berbicara sendirian..?" ucap Haruka yang berbicara dengan dirinya sendiri, dia bertanya dan menjawabnya lagi.

Malam ini begitu kelam, hawa dingin begitu menusuk ke dalam tulangnya, dia hanya ingin bermalam tidur dan menunggu langit mencerah, Haruka tidak pernah berfikir dia akan masuk ke dalam sebuah hutan dan itu adalah memang hutan sihir..., dia berteleport ke sana tanpa dia ketahui, sebab sebelumnya dia menerobos membelah sebuah tanaman rambat menggantung, yang dia fikir menghalangi jalannya, ternyata itu adalah portal yang membawanya ke dimensi lain.

"should I bring Takeshi here...?" guman Haruka.

Takeshi adalah kekasih Haruka, dia adalah profesor muda di kampusnya, karena menemukan sebuah penemuan baru, Haruka adalah muridnya yang kini menjadi kekasihnya, Takeshi selalu melarang Haruka untuk bepergian ke berbagai tempat kalau hanya seorang diri, sementara Haruka terbiasa seperti itu, dengan seorang diri dia tidak terlalu banyak beban, ini adalah keanehan Haruka, baginya hubungan manusia tidak terlalu penting, dia terlalu tertarik dengan penemuan-penemuan gilanya, mimpinya adalah menemukan sesuatu yang sangat berguna bagi umat manusia.

Hal inilah yang membuat Takeshi nyaman, sebenarnya mantan-mantannya selalu menaruh curiga dan cemburu padanya sementara Haruka begitu santai bahkan terkesan cuek, sepertinya ini adalah hukuman bagi Takeshi, keinginannya dikabulkan yang maha kuasa, sisi lain dia membutuhkan seorang kekasih yang peduli padanya, sesekali tentu saja ia ingin bersikap romantis tapi dia tidak mendapatkan itu dari Haruka, hubungan ini terasa hambar begitu kasih seakan dia adalah kakak lelaki dan sahabatnya saja, dia akan membuat perhitungan untuk Haruka ketika dia kembali lagi dari perjalanannya mencari tanaman herbal langka

Sementara Haruka yang sudah sangat lelah, dia sudah tidak peduli dengan keadaan sekitar yang sunyi ataukah dia sedang diintai oleh hewan buas, dia sudah sangat paham situasi seperti ini, tidak mungkin ada hewan buas di sekitarnya, bahkan jejak hewan saja tidak ada, dia tidak tahu saat ini pukul berapa di sini, arah jarum jam yang selalu memutar 360 derajat seperti jarum kompas saja, matanya baru mulai telat tapi dia sedang terjaga, baru setengah jam matanya terpejam, Haruka mendengarkan sesuatu seperti teriakan yang sangat memilukan, terlebih itu condong seperti teriakan kesakitan.

"Kumohon jangan lakukan ini...? tolong beri kami ampunan..? biarkan kami hidup..?" ucap Seorang kepala desa yang berdiri di depan warganya yang lusuh, sementara ada seorang wanita dan seorang pria menaiki kuda, berapa puluh pengawal mereka di belakangnya dengan berbadan kekar membawa kapak dan pedang sementara yang lainnya membawa api, Mereka ingin melenyapkan dan meratakan desa ini.

"Katakan padaku di mana Elisa berada...!?" ucap seorang wanita yang bernama Samantha ini, Dia seorang penyihir yang memiliki kekuatan yang sangat kuat, dia memiliki seorang murid yang sangat pandai dan cerdas namun beberapa tahun ini muridnya itu menghilang dan tidak ingin mengikutinya lagi.

"Kami tidak tahu Elisa ada di mana..?" jawab istri kepala desa, melihat ketakutan dan kecanggungan di mata istri kepala desa membuat Samantha dan teman pria James, tidak mempercayai kata-kata pasangan suami istri ini, dengan kekuatannya Samantha langsung mencekik istri kepala desa itu, hingga membuatnya membumbung, karena ketakutan kalau istrinya akan dibunuh akhirnya sang kepala desa mengatakan, ada seorang wanita yang mengandung, berada di gudang belakang.

Tentu saja sang kepala desa tidak tahu kalau itu adalah Elisa, dia adalah murid kesayangan dari Samantha yang lari bersama seorang pengendali api, Elisa tidak ingin menjadi murid seorang wanita kejam seperti Samantha lagi aturan-aturan yang membunuh orang yang tidak bersalah bertentangan dengan hati nurani Elisa.

James yang paham dan tahu mau dari Samantha dia langsung menarik kakang kuda itu bersama berapa orang pengawal dan mendobrak sebuah gudang reog yang berisi pakan ternak dan gandum, matanya berbinar dan sudut bibirnya terangkat dia tahu itu adalah Elisa.

"Ironis sekali Elisa kau pergi dari kami hanya untuk menjadi seperti ini anak siapa itu..? apakah itu anaknya..? anak Rafael..? biar kubantu kau melahirkannya..?" ucap James yang merupakan seorang penyihir lelaki juga, biar langsung membuat perut Elisa menjadi mulas dan Elisa merasa kesakitan seperti orang yang ingin melahirkan tentu saja ini adalah bulannya namun mungkin belum saatnya melahirkan, James membuat perut Eliza memutar-mutar agar bayi itu keluar.

"hentikan...!! James apakah kau manusia hentikan..!! bahkan kau berani menyakiti wanita yang tengah hamil tua..? Tuhan akan menghukummu James kalian berdua akan mendapatkan hukuman Tuhan..?" teriakan Elisa dia sudah tidak tahan dengan rasa sakit ini, Dia pun akhirnya menggunakan kekuatan yang disembunyikannya, agar mempermudah persalinannya dia melahirkan seorang diri, mengambil bayi itu dan memotong tali pusatnya dengan kekuatan nya, seketika dia mengeluarkan sihirnya, kekuatan yang sangat besar yang diwariskan oleh sementara, tiba-tiba mendarat di dada James dan membuatnya tewas.

"Sayangku..?? ini Ibumu nak..? Kau Ibu beri Nama "Maureen"..! bagaimana nak apa kau suka nama itu..?" tanya Elisa pada bayi nya yang baru dilahirkannya itu, bayi itu sangat cantik rambutnya berwarna merah bibirnya semerah darah dan matanya memberikan kelatan api.

"Apakah dia menuruni kemampuan ayahnya..? tidak aku harus melakukan sesuatu, harus menyegelnya.." Ucap Elisa dia mengambil kekuatan alam membuat sebuah bandul dan dijadikannya sebuah kalung dengan nama putrinya itu, selama putrinya memakai kalung itu.., kekuatannya yang sebenarnya tidak akan muncul, rambutnya berubah menjadi hitam matanya sehitam malam.

Sementara Samantha yang tidak melihat James kembali menjadi curiga, memutar desa ini menuju ke gudang tua itu, benar saja kekasihnya itu telah tewas di tangan Elisa, sementara dia melihat Elisa menggendong bayi, yang sangat merah dan masih terlihat berlumuran darah, sepertinya Elisa baru saja melahirkan.

"Dasar kau murid tidak tahu diri mengapa kau membunuh James ku..? aku datang hanya untuk menjemputmu Elisa..? beraninya kau berkhianat bahkan melahirkan anak haram..?" ucap Samantha yang menarik Elisa dengan kekuatannya melayang keluar dari gudang tua itu, dia melempar Elisa ke arah para penduduk desa yang lusuh itu, membuat api yang sangat besar membakar desa itu beserta isinya, sementara Elisa dipisahkan dari bayinya dia dibakar di atas api yang menyala-nyala itu.

"Samantha tolong selamatkan putriku..? aku akan mengorbankan diri..? tapi tolong selamatkan putriku biarkan dia hidup..?" permohonan Elisa dia bersedia mati atau dibunuh oleh Samantha gurunya, tapi dia meminta pengampunan atas nyawa putrinya yang baru saja dilahirkan.

"Ha-ha-ha... Aku tidak akan mengampuni seorang penghianat, kau bahkan sudah ku turunkan sebagian dari kekuatanku tapi kau membunuh kekasihku..? rasakan ini...!!!"

"Aaah..... Samantha....??? aaa.., Aku bersumpah putriku akan membalaskan dendamku...!!" kutukan Elisa ketika dia sedang dibakar hidup-hidup.

"Oh, jadi putrimu ini..! yang akan membalaskan dendammu ...?? baiklah aku akan biarkan kalian mati bersama.? hahahaha..." ucap Samantha yang meletakkan bayi itu di sisi Elisa dengan api yang sedang menyala-nyala.