Yue Xinluo hanya terdiam. Dia hanya berpikir bahwa itu adalah sikap yang sudah seharusnya dia terima dari Lu Yuchen. Sorot mata pria itu membuatnya seolah memahami semua pikirannya. Dia merasa seperti ada benda yang menutup tenggorokannya. Tubuhnya pun sama sekali tidak bisa bereaksi apa pun selain bernapas. Dia hanya berdiri di tempatnya dan mematung. Dia merasa seluruh darahnya seolah membeku menjadi es karena mendapat sorot mata Lu Yuchen yang dingin dan tidak senang.
Di saat ini, Lu Jiu berjalan ke depan Yue Xinluo lagi dan menghalangi pandangannya. Dia lalu berkata, "Kamu orang terakhir. Ini bukan giliranmu, jadi kalau kamu tidak mau bola matamu itu keluar dari rongga matamu, sebaiknya jaga matamu untuk tidak melihat ke segala arah. Tuan Chen bukan orang yang bisa dilihat seenaknya oleh orang sepertimu."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com