" … aku hanya ingin yang terbaik untuk kamu, Kak! Tetapi, saat ini aku mengerti! Bahwa kamu sama sekali tidak menyayangiku! Rasa sayang dan peduli mu itu palsu terhadapku!"
Emosi Bryan langsung memuncak setelah mendengar ucapan terakhir adiknya. "Apa? Palsu? Hahaha, kamu bisa dengan mudahnya mengucapkan perasaanku ini palsu terhadapmu? Sungguh menyedihkan! Jadi, selama ini, apa yang sudah aku berikan kepadamu palsu? Hah?"
"Iya, palsu. Semuanya palsu!" sentak Shazia.
Karena masih dalam pengaruh minuman beralkohol, Bryan langsung menarik kerah baju adiknya. "Kau? Sudah sangat keterlaluan berucap!"
Shazia tidak mau kalah, ia juga melakukan hal yang sama. "Aku keterlaluan? Ucapanku yang mana yang keterlaluan? Hah? Kamu sudah menghinaku, Kak? Kamu tidak sadar dengan ucapanmu tadi?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com