"Hei, Adik. Apa yang kamu katakan? Jangan berkata seperti itu. Jangan mengambil keputusan dalam keadaan seperti ini. Hei, tenangkan dulu diri kamu, Adik." Bryan kembali meluruskan tangannya untuk melihat wajah Shazia. "Sebelum mengambil keputusan. Kita harus terlebih dahulu membuktikan hal ini. Bisa saja mereka hanya bersandiwara, 'kan? Hal ini mereka lakukan agar membuat kamu yang memutuskan hubungan ini, 'kan? Semua itu bisa terjadi. Karena yang aku lihat mereka berdua memang sangat licik. Sejujurnya, aku sudah mengetahui hal ini sejak lama. Tetapi, aku tidak memberitahumu karena aku takut kamu berpikiran yang tidak-tidak mengenai diriku," jelas Bryan.
"Kakak, aku sangat ingin pergi dari dunia ini. Aku sudah tidak sanggup dalam menjalani kehidupanku, Kak."
***
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com