Padahal, ia memang tidak berselera makan. Hal itu karena ia memikirkan kekacauan rumah tangganya. Setelah semua orang selesai menyantap makanan. Shazia langsung beranjak dari ruangan itu. Tanpa berkata-kata Shazia langsung masuk ke dalam kamarnya.
"Aku ingin mati saja!" pekik Shazia setelah membenamkan wajahnya di dalam bantal.
"Mau mati?" sahut Bryan di dalam kamar. "Kenapa kamu tidak melompat saja dari kamarmu ini?" Bryan malah memberikan saran percobaan bunuh diri untuk Shazia.
Shazia sontak menampilkan wajahnya kepada Bryan. "Kakak! Kamu mau melihatku mati bunuh diri?" sahut Shazia merasa sakit hati.
"Lalu, kenapa? Bukannya itu yang kamu inginkan dari dulu, 'kan?" sosor Bryan tanpa memikirkan perasaan Shazia.
Shazia terdiam dan menahan rasa sakit yang ada di dadanya. Harshad yang baru saja masuk ke dalam kamar merasa terperanjat melihat kehadiran Bryan.
"Hei kamu!" panggil Bryan setelah melihat Harshad. "Kemarilah!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com