webnovel

Perasaan Yang Aneh

Maya berbalik setelah melambaikan tangan pada Budi. Langkahnya terasa canggung dan berat karena menyadari bahwa Budi masih memandanginya dari belakang. Rasanya Maya ingin melompat langsung jauh ke depan, atau kalau perlu terbang, agar segera sampai di depan deretan pintu lift dan tak perlu menjaga langkah karena merasa diperhatikan dari belakang.

Maya masuk ke dalam lift dan menekan angka yang menuju ke ruangan kantornya sendiri.

Dan saat sedang memerhatikan bayangan wajahnya pada pantulan di dinding lift sambil merapikan rambutnya, seketika Maya tersadar.

Untuk apa ya, tadi aku harus menjaga langkah kakiku? Batin Maya heran sendiri.

Apa aku nggak pingin Budi melihat aku dalam kondisi jelek sedikitpun?

Atau aku justru pingin Budi selalu melihat aku dalam kondisi tampilan selalu cantik dan tidak kurang suatu apapun?

Wajah Maya memerah seketika.

Apa-apaan sih aku ini? Maya menggerutu dalam hati.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com