webnovel

UnHuman

Sinopsis : Ini adalah masa dari awal kekacauan yang sesungguhnya. Waktu di mana semuanya perlahan-lahan hancur, dan memasuki masa paling kelam dalam sejarah umat manusia. Dunia di mana adanya entitas makhluk selain manusia berkumpul. Pada awalnya manusia tidak menyadari keberadaan mereka, namun kini mereka sudah menyaksikan semuanya dengan mata kepalanya sendiri. Ini adalah dunia di mana keberadaan para makhluk mengerikan hidup secara terpisah dari mereka. Entitas yang memiliki kekuatan mengendalikan kekuasaan atas dimensinya. Mereka sang penguasa yang mengatur pantas atau tidaknya suatu esensi harus bertahan, atau dimusnahkan. Kisah kemudian bermulai ketika seorang pemuda terbangun tanpa bisa mengingat identitas dirinya sendiri. Kenyataan pahit harus diterima pemuda itu ketika mengetahui dunia kini sedang mengalami kehancuran massal akibat dari peperangan antar ras yang berlangsung lama. Umat manusia kini harus berjuang mempertahankan diri mereka terhadap ras baru yang disebut, Unhuman. Suatu entitas hasil dari ciptaan seorang penguasa. Masa depan yang kelam tengah menanti seluruh ras. Manusia maupun bukan manusia tidak lagi memiliki kepercayaan antar sesama. Konflik, perebutan kekuasan, dan genosida diberlakukan. Bagaimanakah nasib dunia ini selanjutnya? Genre : Fantasy, Action, Horror, Supernatural, Superpower, Shounen. Note : Cerita banyak mengandung kekerasan, darah, dan kata-kata kasar. -- Harap bijak dalam membaca cerita saya. Jikalau ada kesalahan kata dan suatu kalimat yang menyinggung suatu pihak, ini murni ketidaksengajaan --

AnggaraSensei · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
180 Chs

Kesalahan dan Kesedihan

Selama di perjalanan, aku dan Viona hampir tidak mengobrol satu sama lain.

Yah, ini memang tugas mengawasi kota dan harus perlu mengamati keadaan kota dengan teliti.

Tetapi, bukankah rasanya dia terlalu serius?

Suasana di antara kami jadi terasa terlalu tegang.

Aku merasa tidak ingin suasana ini berlangsung seperti ini sampai matahari terbenam.

Apa sebaiknya aku mulai berbicara saja?

"Anu ... Viona?"

Menanggapi panggilanku, Viona menoleh dengan lembut. "Ada apa?"

"Tidak. Aku hanya sedang merasa jenuh saja."

"Maaf, kalau aku orangnya membosankan." Suara gelisah ini terdengar pahit. Dia terlihat murung dan menundukkan wajahnya.

"Eh? Aku tidak bermaksud begitu, Viona."

Gawat. Apakah aku sudah menyinggung perasaannya?

Tidak. Aku tidak menganggap jika Viona membosankan. Tolong izinkan aku menarik kata-kataku kembali!

Viona menekuk sudut mulutnya karena melihat reaksiku yang kepanikan.

"Heeh, kau tidak berpikir begitu?"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com