webnovel
#ACTION
#SUPERPOWERS
#HOROR
#FIKSISEJARAH

UnHuman

Sinopsis : Ini adalah masa dari awal kekacauan yang sesungguhnya. Waktu di mana semuanya perlahan-lahan hancur, dan memasuki masa paling kelam dalam sejarah umat manusia. Dunia di mana adanya entitas makhluk selain manusia berkumpul. Pada awalnya manusia tidak menyadari keberadaan mereka, namun kini mereka sudah menyaksikan semuanya dengan mata kepalanya sendiri. Ini adalah dunia di mana keberadaan para makhluk mengerikan hidup secara terpisah dari mereka. Entitas yang memiliki kekuatan mengendalikan kekuasaan atas dimensinya. Mereka sang penguasa yang mengatur pantas atau tidaknya suatu esensi harus bertahan, atau dimusnahkan. Kisah kemudian bermulai ketika seorang pemuda terbangun tanpa bisa mengingat identitas dirinya sendiri. Kenyataan pahit harus diterima pemuda itu ketika mengetahui dunia kini sedang mengalami kehancuran massal akibat dari peperangan antar ras yang berlangsung lama. Umat manusia kini harus berjuang mempertahankan diri mereka terhadap ras baru yang disebut, Unhuman. Suatu entitas hasil dari ciptaan seorang penguasa. Masa depan yang kelam tengah menanti seluruh ras. Manusia maupun bukan manusia tidak lagi memiliki kepercayaan antar sesama. Konflik, perebutan kekuasan, dan genosida diberlakukan. Bagaimanakah nasib dunia ini selanjutnya? Genre : Fantasy, Action, Horror, Supernatural, Superpower, Shounen. Note : Cerita banyak mengandung kekerasan, darah, dan kata-kata kasar. -- Harap bijak dalam membaca cerita saya. Jikalau ada kesalahan kata dan suatu kalimat yang menyinggung suatu pihak, ini murni ketidaksengajaan --

AnggaraSensei · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
180 Chs
#ACTION
#SUPERPOWERS
#HOROR
#FIKSISEJARAH

Desa Sebelah - Bagian 3

Triing ...!

Suara denting lonceng kecil mengalihkan perhatianku. Bersama gema suara itu, kuda kami berhenti bergerak. Suara dengusan sang kuda putih terdengar.

Saat aku memiringkan kepalaku demi menoleh ke depan, ada seorang pria dewasa yang sedang berdiri di tengah jalan. Dia terlihat mencurigakan. Dia mengenakan sebuah topi datar, dan membawa tas kulit berisi alat pancing dalam lipatan lengan kirinya. Sementara tangan lainnya menggenggam sebuah ember berisi ikan-ikan segar.

Dia kemudian mengangkat dagunya, dan memperlihatkan wajahnya. Dia memiliki paras dingin dan ekspresi kuat. Mungkin dia terlihat sedikit lebih muda dari pria yang bersamaku sekarang. Mungkin usianya masih di kepala empat. Rambut tipis pada sekitar dagunya itu sedikit bercampur dengan uban berwarna putih.

"Kebetulan sekali kau kembali hari ini! Reugush!" Pria itu menatap tajam ke arah kami, dan ia menekuk sudut mulutnya. Senyuman yang tidak nyaman dipandang.

"Kau lagi? Jangan bilang kalau kau ingin—"