Di sisi luar gua, dada Liffi sama bergemuruhnya. Itu berarti Nakula sedang dalam bahaya, apa yang harus Liffi lakukan? Ia belum bisa menghubungkan pikirannya dengan pikiran Nakula. Liffi semakin panik, ia justru tak bisa berkonsentrasi. Liffi bangkit, ia mengepalkan tangannya dan mulai mencoba fokus.
Naku, apa kau bisa mendengarku? tanya Liffi.
Tak ada suara yang menyahut selain kesiur angin, dengkuran Kai, dan gemericik air di dekatnya saat ikan melompat memakan serangga. Liffi terus menajamkan pikiran dan juga telinga. Berharap Nakula menjawab mind linknya.
Naku?? Naku!! Apa kau mendengarku?! Kumohon, Naku, jawablah!! Liffi membatin dengan cemas.
Nakula!!
NAKULA!! jerit Liffi dalam batinnya.
•
•
•
"Bangun, Baby Boy! Kau bisa terlambat ke sekolah!" Regina menyibakkan selimut, ia mengecup kening Nakula.
"Mom???" Alis Nakula mengeryit kebingungan. Setahunya ia sedang meregang nyawa di dalam gua penuh gas beracun.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com