Setelah mengobrol dengan Feng Shengxi, suasana hati Bai Mo'er tampak sedikit lebih baik. Tapi jauh di lubuk hatinya, dia masih merasa frustasi.
Setelah kembali berhari-hari dan memikirkan apa yang dikatakan Chu Yichen padanya pada saat itu, Bai Mo'er tidak lagi semarah seperti sebelumnya. Sebaliknya, dia hanya merasa sangat iri.
Dia iri karena Chu Yichen begitu baik pada Gu Xiaoxiao, juga iri karena Gu Xiaoxiao memiliki orang yang sangat melindunginya.
Tuhan itu adil. Terkadang, ini adalah kalimat yang dipikirkan Bai Mo'er beberapa hari ini.
Gu Xiaoxiao telah menerima begitu banyak kepahitan. Meskipun dia sudah tidak punya ibu, pernah dijauhi dan menerima perlakuan yang tidak baik sejak kecil, tapi akhirnya dia mendapatkan kebahagiaan yang sudah menjadi miliknya. Tuhan memberikan hal-hal yang sebelumnya sempat ditahan untuknya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com