Hal semacam ini benar-benar sangat sulit baginya.
Wajah Gu Xiaoxiao memerah seperti orang yang sedang demam. Ia menatap Chu Yichen dengan malu. Dirinya yang tak berdaya, membuat orang yang awalnya ingin melakukan sesuatu kepadanya menjadi tidak bisa.
Setelah berjalan dua langkah ke depan Gu Xiaoxiao, Chu Yichen hanya diam sambil mengulurkan tangan untuk membantunya. Setiap kali Gu Xiaoxiao melawan, ia ingin meninggalkannya sebagai hukuman.
Dari kamar tidur hingga ke kamar mandi, Gu Xiaoxiao berjalan sangat sulit di setiap langkahnya. Terlebih saat akan keluar lagi, ia membutuhkan tenaga yang tidak kalah besar.
Uap air membuat suhu tubuh menjadi naik. Chu Yichen sangat bertanggung jawab atas mandinya Gu Xiaoxiao. Bahkan, sangat membantu…
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com