Deffin yang baru mendapatkan kesadarannya kembali, dengan cepat ingin mengatakan sesuatu, namun sayangnya Azkia sudah pergi terlebih dahulu.
"Brengsek!" umpatnya marah kepada wanita di sampingnya, ingin rasanya dia menembak kepala Megan saat itu juga, namun mengingat Azkia yang salah paham dan dalam keadaan hamil, Deffin tidak ingin mengulur waktu lagi untuk segera mengejar Azkia, Deffin sangat khawatir jika sampai terjadi apa-apa dengan istri tercintanya tersebut.
"Maaf, Tuan," ujar Megan sambil menunduk.
Deffin tidak mempedulikan permintaan maaf Megan, dengan sedikit kesusahan ketika berdiri karena rasa perih dan panas yang masih menjalar di pahanya, Deffin tetap melanjutkan langkahnya meski harus tertatih.
"Kau! urus semuanya, jika perlu tembak saja kepalanya!" perintah Deffin ditujukan kepada Brian yang sigap mengiyakan perintahnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com