webnovel
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#DEVIL
#IMMORTAL
#CINTA
#FANTASI
#ROMANTIS
#HOROR

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
401 Chs
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#DEVIL
#IMMORTAL
#CINTA
#FANTASI
#ROMANTIS
#HOROR

Pelabuhan

Soran, begitu Azalea menyebut nama tempat ini. Jika tidak salah mengingat maka di tempat inilah nanti Naar akan ditugaskan. Saat ini dia tengah pulang ke kampung halamannya. Dia mengatakan hal tersebut di ruangan Azalea saat dia berpamitan. Soran adalah sebuah kota pelabuhan. Aroma asin air laut dan suara camar menyambut kami begitu sampai. Puluhan layar menyembul dari kejauhan berwarna gading dengan tiang-tiang penyangganya. Riuh orang-orang memenuhi jalan yang sempit berlalu lalang membawa tong-tong kayu besar juga kereta yang penuh dengan bilah logam hitam berkilau .

Sepasang tebing tinggi menjulang di kedua sisinya. Mengapit tempat ini dengan hutan lebat di atasnya, juga memisahkan dari dunia luar. Sebuah celah yang dibuat dengan melubangi tebing menjadi jalan satu-satunya menuju Soran yang kami lewati. Dengan alas bebatuan putih berjenis kapur.