webnovel
#ROMANCE
#ADVENTURE
#REINCARNATION
#DEVIL
#IMMORTAL
#CINTA
#FANTASI
#ROMANTIS
#HOROR

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
401 Chs
#ROMANCE
#ADVENTURE
#REINCARNATION
#DEVIL
#IMMORTAL
#CINTA
#FANTASI
#ROMANTIS
#HOROR

Keong

Dalam langkah kakiku berlari, aku sempat menolehkan kepalaku dan mendapati ada sekitar sepuluh—bahkan lebih—makhluk asap seperti yang kulihat di kompleks pertokoan tua yang terbakar itu. Mereka ada di sini, terlihat kebingungan dengan dinding es yang dibuat Antonie. Mereka seolah ingin melihat apa yang ada di baliknya, tapi sepertinya tidak bisa. Mata mereka merah menyala layaknya batu neraka yang dibawa burung batu, dengan ukuran hanya sebesar biji kacang hijau.

"Itu seperti yang pernah aku lihat di kompleks pertokoan, mereka benar-benar sangat mirip" mereka seperti mimpi buruk yang baru. Gerakannya begitu lambat dan tatapannya kosong, dengan ekspresi yang dingin. "Kenapa mereka mengejar kita?" bukan takut, aku lebih merasa penasaran. Apakah aku yang mereka kejar? Apa alasan mereka mengejarku? Dinding es itu mulai meleleh setiap kali mereka menyentuhnya, salah satu dari mereka bahkan sudah bisa melewatinya dan mulai berjalan pelan menuju arah kami.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com