webnovel
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#DEVIL
#IMMORTAL
#CINTA
#FANTASI
#ROMANTIS
#HOROR

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
401 Chs
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#DEVIL
#IMMORTAL
#CINTA
#FANTASI
#ROMANTIS
#HOROR

Ace

"Maksudmu tempat itu belum diisi?!" ini malah membuatku semakin tidak yakin.

"Bukan, karena awalnya adalah salju sebagian yang ada di dalam sana masih membeku. Kau harus membuat kerusakan pada tempat itu di bagian terbawah, tekanan air dari atas akan membuat air yang ada di dalamnya cepat menyebar. Sayangnya justru dibagian bawah itulah saat ini kondisinya masih berupa es padat. Awalnya adalah salju, tapi mungkin bertumpuk dengan bagian atasnya dan memampat jadi seperti itu...,"

Semakin buruk, itulah yang aku pikirkan. Zie memberikanku beberapa anak panah lagi, dan memintaku terus mencobanya meski tak ada satupun yang berhasil. Mereka selalu jatuh di tempat yang sama. Ya, itulah batas jangkauan yang dapat mereka tempuh. Sebuah panggilan menginterupsi. Salah satu prajurit meminta kami berkumpul dan disana Azalea rupanya yang datang. Pertama kalinya aku melihatnya dengan penampilan yang berbeda, bukan bagus hanya sedikit menyeramkan.