Diam diam Aldo melirik Karin yang kini tengah menatap ujung sepatu gadis itu. Meski keadaan Karin sudah membaik dari sebelumnya, Karin masih enggan melontarkan sepatah katapun. Karin hanya mengangguk dan menggeleng kala dia bertanya.
Walau begitu, dia tidak berniat memaksa Karin berbicara. Dia menebak Karin masih syok atas warga yang tiba tiba menyerbu mereka.
Sembari menunggu pelayan membuatkan mereka teh hangat manis, Aldo mengeluarkan ponsel. Keningnya mengernyit membaca dua pesan yang masuk dari Rachel. Bagaimana Rachel bisa tahu dia sedang bersama dengan Karin?
Apakah adik sepupunya itu melihat mereka? Tapi jika benar, mengapa Rachel malah pergi beegitu saja meninggalkan mereka? Apa Rachel tidak melihat wajah Karin yang pucat?
Aldo menghela nafas sebelum memasukkan kembali benda pipih tersebut.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com