Vino lantas menunduk kan kepala dalam ketika menyadari Ryan yang tadi nya sedang berbicara dengan dokter telah kembali. Derap langkah kaki semakin mendekat membuat nyali Vino semakin menciut.
Dia sadar bahwa tidak sepantas nya dia berada di sini, karena bagaimana pun juga papa nya lah yang membuat keadaan Karin seperti ini.
"Loh? Kalian berdua kenapa di luar?" tanya Ryan.
"Gue temani Vino."
"Vino? Kenapa engga masuk?"
Vino menggeleng tanpa berani mendongak kan kepala membuat Ryan mengerti bahwa laki laki itu takut dengan dia.
"Vino? Ada yang mau om bicara kan dengan kamu. Bisa ikut sama om?" tanya Ryan.
"Kalau seandai nya lo mau salahin orang tentang apa ayng terjadi, lo bisa salahin gue, Bry. Gue minta tolong lo jangan salahin Vino, dia enggak ada sangkut paut nya sama semua ini." Ucap Ilham waswas Ryan akan melampias kan emosi nya terhadap anak sahabat nya itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com