Ada perasaan aneh yang menyusup ke dalam dada Karin ketika matanya bertubru kan dengan mata cokelat dan indah milik Aldo.
"Ohhh.... Ohh itu A... Aku cuman mau na... Nanya." Ucap Karin yang gelagapan.
"Santai aja Karin. Mana Karin yang pwmberani? yang sukaa balapan, dan suka berantem? Masa seorang Karin bisa gagap gitu kalau ngomong."
"Emmm aku cuman mau nanya. Ap... Apa bener, selama ini, ka... kakak yang kasih aku amplop?" Tanya Karin gugup.
Mata Aldo membesar ketika mendengar pertanyaan Karin. Dari mana gadis itu tahu? Bahkan dia belum selesai menyusun nama panjang nya di amplop itu, namun dia sudah tertangkap basah.
Aldo berdehem untuk mengurangi rasa gugup nya. "Eummm, kenapa kamu berpikir jika aku yang memberi kamu amplop itu? Bisa aja itu orang lain."
"Aku tadi liat kaka masuk ke kelas, dan aku masih ingat postur tubuh orang tadi. Itu adalah kakak. Baju nya juga."
"Adem pala lo! lagi panas gini juga." Ucap teman teman mereka yang lain.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com