webnovel

prolog

"aku mencintaimu! Karena itu aku menikahimu"

Jieun kehilangan kata kata mendengar perkataan suaminya. Mencintainya? Jika Kau tau, cinta tak mungkin semenyakitkan ini.

"aku bahkan telah lelah mendengar itu darimu. Hari ini kau bilang mencintaiku dan esok harinya? Kau kembali menyakitiku jeon!!"

"..kau membuatku terbuai setinggi langit dan membuatku terjatuh sejatuh jatuhnya dengan semua perlakuanmu!"

"sekarang jujurlah padaku jeon. Karena alasan apa kau menikahiku"

Jungkook menatap mata gadis di cintainya. Ia sudah mempunyai jawaban dari gadis yang dicintainya. Tapi bibirnya terasa kelu untuk mengucapnya. Takut jika jieun menolak untuk mendengarnya.

"aku mencintaimu. Karena itu aku menikahimu" gumam jungkook pelan tapi jieun masih bisa menangkapnya dengan sangat jelas.

Untuk kedua kalinya jungkook mengatakan kata yang sama membuat jieun tersenyum remeh mendengarnya.

"bulshit jung. Aku tak bisa mempercayai kata katamu lagi"

Jieun kembali berbalik menyeret koper yang akan ia bawa. Tapi dengan cepat jungkook menarik pergelangan jieun yang menggantung lepas dan menarik tubuh jieun ke dalam pelukannya.

"komohon jangan pergi meninggalkanku. Aku sungguh mencintaimu"

Dari jarak yang sedekat ini jieun bisa dengan jelas mendengar tangisan pilu jungkook. Jieun bisa merasakan sakitnya jungkook yang sama sepertinya. Suara tangisnya itu sudah menjabarkan semuanya. Ia pun turut ikut meneteskan air matanya dengan keadaan mereka sekarang. Sungguh ia pun tak ingin pergi dari pria yang berstatus suaminya. Tapi rasa sakit hatinya sudah melampaui apapun dan ia sudah tak bisa bertahan lagi.

Jieun melepaskan pelukan jungkook dan memberi jarak yang cukup jauh dari jungkook.

Matanya sudah terlihat sangat sembab. Ia sudah sangat lelah selalu menangisi orang yang sama.

"sudah cukup jeon. Hatiku bukanlah mainan yang bisa kau mainkan. Melihatmu setiap hari membawa perempuan perempuan itu kemari dan melakukan hal yang menjijikan seperti itu, cukup membuat hatiku sakit jeon"

"...kau dengan mudahnya menyentuh wanita lain yang bahkan belum menjadi hakmu. Sedangkan wanita yang sudah menjadi hakmu, kau tak pernah menyentuhnya jeon!!" wajah jieun sudah dengan penuh air mata, mengingat penderitaannya selama ini yang harus ia tahan.

"kau lelaki brengsek yang pernah kutemui jeon. Jangan pernah menemuiku lagi. Karena aku tak ingin melihat wajah bejatmu lagi"

Jieun menghapus air matanya dan pergi dengan seluruh rasa sakitnya yang tak mungkin pernah hilang dari hatinya. Ia akan selalu mengingat hal itu. Selalu.

Suka? Kalau suka gulir ke part satu yuk....