webnovel

Bab 2. Keputusan Yanagi Naoto

Ah… Apa yang sebenarnya sedang ku lakukan?

Yanagi yang saat ini sedang bersembunyi di belakang sebuah pohon dan menjaga jarak sekitar 10 meter dari Kise dan Kujou mulai menyadari perilaku bodohnya.

Saat berlari keluar sekolah, tidak butuh waktu lama bagi Yanagi untuk menyusul mereka berdua. Hanya saja, dirinya tidak mampu memberanikan diri untuk menyapa Kujou dan berakhir membuntuti Kise dan Kujou secara sembunyi-sembunyi.

Bukannya tidak ada kesempatan bagi Yanagi untuk berpura-pura lewat lalu menyapa mereka seolah tidak sengaja bertemu. Tetapi saat dia ingin melakukannya, entah kenapa kaki Yanagi tiba-tiba terasa sangat berat seolah terpaku di tanah. Hal maksimal yang dapat dia lakukan adalah mengamati dari jauh.

̴Apa yang sebenarnya sedang mereka bicarakan?

Berdasarkan pengamatan Yanagi selama beberapa menit, dia menilai bahwa Kujou tidak begitu akrab dengan si murid baru, Kise Ryouta.

Sedangkan murid baru itu sepertinya berusaha untuk menjadi akrab dengan Kujou dilihat dari caranya tersenyum yang dia lakukan beberapa kali dan gerakan seperti malu-malu kucing bahkan hingga membungkukkan badan tampaknya sedang minta maaf. Intinya, murid baru itu jauh lebih ekspresif dihadapan Kujou dimana tidak ia temukan selama 3 hari berada di kelas yang sama.

Sekitar 700 meter setelah berjalan dari sekolah, Yanagi melihat Kise dan Kujou menyebrangi jalan dan memasuki minimarket nine eleven. Memanfaatkan kesempatan ketika mereka berdua masuk minimarket, Yanagi segera mendekat dan bersembunyi di samping bangunan minimarket agar dapat menguping pembicaraan keduanya setelah mereka keluar dari minimarket.

Ketika sampai tahap ini, Yanagi masih tidak begitu mengerti apa yang mendorongnya untuk bertindak seperti seorang penguntit. Tetapi karena sudah terlanjur, maka dia akan terus melakukannya sampai akhir.

"Setidaknya… aku harus mengetahui tujuan murid baru itu" bisik Yanagi pelan sembari menunggu Kise dan Kujou keluar dari minimarket.

Di dalam minimarket, Kise saat ini sedang memilih beberapa minuman dingin. Dari hasil percakapannya dengan Kujou selama berjalan, dia telah mengkonfirmasi bahwasannya Kujou Mikoto yang dia temui merupakan karakter yang sama dengan Heroine dari manga yang pernah dia baca. Setidaknya, tidak ada ada yang berbeda dengan apa yang dia ingat sampai dirinya mulai berinteraksi dengan Kujou.

Meskipun untuk menggali informasi ini Kise mau tidak mau jadi menyentuh sedikit privasi Kujou tentang latar belakang keluarganya, nampaknya Kujou sendiri tidak begitu mempermasalahkan hal tersebut. Yang sedikit lucu dan aneh bagi Kise, ketika dia bertanya tentang Yanagi di SMP Seika, Kujou memberi jawaban tak terduga "…Ah begitu ya, jadi Yanagi ada di SMP Seika juga" dengan ekspresi wajah datar.

Mendengar sebuah jawaban ini, Kise ingin bertanya bagaimana bisa Kujou tidak tau keberadaan Yanagi yang bisa dibilang siswa paling terkenal di SMP Seika. Apakah selama hampir 3 tahun belajar di sekolah yang sama Kujou tidak pernah sekali pun bertemu dengan Yanagi? Atau setidaknya mendengar dari percakapan murid-murid di sekolah? Jujur saja, Kise cuma bisa menggelengkan kepala dan menghela nafas akan ketidakpedulian Kujou terhadap lingkungan di sekitarnya.

"Jadi, kamu pilih minuman yang mana, Kujou-san?"

"Kisei-san, apakah kamu yakin ingin membelikanku minuman?" Kujou masih sedikit ragu untuk menerima traktiran Kisei.

"Bukankah sudah ku katakan tadi, aku ingin berterima kasih pada Kujou-san karena sudah membantu menunjukkan jalan. Selain itu, aku masih merasa tidak enak karena sudah bertanya tentang privasi Kujou-san tadi."

Terhadap penjelasan Kise yang sepertinya cukup masuk akal, Kujou tidak lagi ragu dan matanya sekilas menyapu minuman-minuman yang ada di dalam mesin pendingin. Setelah berpikir sejenak, Kujou mengambil sekotak susu putih kemasan.

"Kalo gitu, bisakah aku memilih ini Kise-san?"

"Tentu saja, Kujou-san" Jawab Kise santai sembari mengambil 2 kotak susu rasa strawberry dengan merek yang sama.

Setelah membayar di kasir, mereka lanjut keluar minimarket kemudian berpisah karena jalan pulang mereka tidak lagi searah.

"Terima kasih karena sudah membantu menunjukkan arah, Kujou-san."

"Aku juga berterima kasih atas minumannya, Kise-san."

"Kalo gitu… aku akan lanjut berjalan ke arah ini! Sampai jumpa lagi di sekolah, Kujou-san!" Ucap Kise menunjuk ke salah satu arah.

"Oke, sampai jumpa lagi di sekolah, Kise-san!" Balas Kujou sederhana lalu lanjut berjalan pulang ke arah yang lain.

Melihat Kujou yang mulai berjalan menjauh tanpa keraguan dan berbalik badan sekali pun, Kise merasa rumor mengenai Kujou yang ada di sekolah bukan tanpa alasan. Setidaknya, dia bisa sedikit paham kenapa murid-murid yang tidak cukup mengenali Kujou akan berpikir seperti itu.

Kujou menjadi seorang penyendiri tanpa satu orang pun teman, bukan hanya karena tidak ada murid lain yang berusaha lebih dalam mencoba memahami Kujou. Tetapi juga karena Kujou sendiri sedikit banyak menolak kehadiran mereka, entah sadar maupun tidak. Ditambah karakter Kujou yang selalu 'to the point' dan kurangnya kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, sudah cukup untuk membuat Kujou tidak dapat memiliki teman.

Jika Kise ingin membantu Kujou bisa mempunyai teman lain, maka dia harus membuat Kujou merubah sikapnya. Karena meski dia dengan paksa membuat murid-murid lain berinteraksi dengan Kujou, maka mereka hanya akan ditolak dan bisa saja malah membuat rumor yang sudah ada menjadi lebih buruk.

Kemudian yang perlu digaris bawahi, masih baik-baik saja jika Kise menilai karakter seseorang dan bahkan merasa tidak setuju atau tidak menyukai karakter dari orang itu. Tetapi, mau bagaimana pun dia tidak berhak mengatur bagaimana orang lain bersikap, walaupun tujuan sebenarnya adalah untuk membantu orang tersebut.

Oleh karena itu, untuk saat ini Kise memilih untuk mengambil sikap 'tunggu dan lihat bagaimana situasinya selama beberapa waktu' daripada buru-buru mengambil sebuah tindakan.

Tidak lagi memikirkan mengenai Kujou, Kise melihat sekeliling lalu kemudian berjalan menuju bagian samping dari minimarket.

Melihat sosok yang pura-pura tidak tau dan bertindak seolah tidak sengaja bertemu di jalan, Kise tersenyum kecil dan memilih untuk membuka percakapan terlebih dahulu.

"Hai, Yanagi-san"

"Hai, Kise-san" Jawab Yanagi dengan senyum sopan lalu mencoba berjalan melewati Kise.

Mengetahui Yanagi yang mencoba kabur, Kise tentunya tidak tinggal diam. Dengan santai, dia melempar salah satu minuman di tangannya kepada Yanagi setelah memberi peringatan.

"Tangkap ini, Yanagi-san!"

"Susu!?" Yanagi bertanya sedikit kebingungan.

"Bukankah cukup melelahkan setelah diam-diam membuntuti orang lain dan harus menunggu di luar?" Kise membalas pertanyaan Yanagi dengan sebuah pertanyaan lalu memainkan kedua alisnya dan menunjukkan senyum jahil sehingga ekspresinya seolah berkata 'alasan seperti apa yang ingin kau buat?'

Yanagi yang sadar tindakannya membuntuti Kise dan Kujou telah lama disadari, tidak lagi berpura-pura dan langsung bertanya dengan ekspresi serius.

"Apa tujuanmu mendekati Kujou?"

"Hey… Jangan pasang ekspresi yang terlalu serius. Mari kita cari tempat yang sedikit kondusif dan bicarakan semuanya dengan perlahan!" Ajak Kise yang berusaha mencairkan suasana dan tampak lebih persuasif

"Ck"

Meski dalam hati, Yanagi entah kenapa merasa sedikit kesal ketika meihat Kise, dia setuju dengan saran Kise dan pergi ke sebuah pohon diikuti oleh Kise tepat dibelakangnya. Menyandarkan punggungnya di pohon itu, Yanagi membuka susu kemasan menggunakan sedotan yang tersedia karena dia memang merasa sedikit haus.

Merasakan susu yang dia minum, Yanagi sedikit mengerutkan alisnya dan mengecek kembali kemasan susu yang tidak terlalu dia perhatikan dengan seksama sebelumnya.

"Rasa strawberry?"

"Bagaimana? Bukankah rasanya enak?"  Balas Kise yang juga sedamg minum susu sambil bersandar pada sisi lain di pohon yang sama sehingga meski mereka tidak saling melihat, jarak mereka sangatlah dekat.

Kemudian tidak ada balasan terdengar dari Yanagi. Untuk beberapa waktu, tidak ada suara dari Kise dan Yanagi kecuali sesekali suara menyedot minuman.

Setelah Kise selesai menghabiskan susu di tangannya, dia meremas kotak kemasan hingga gepeng dan ketika dia melihat tempat sampah sekitar 3 meter darinya, Kise dengan mudah melempar kemasan ditangannya yang dengan tepat masuk ke dalam tempat sampah.

Yanagi yang menyaksikan hal tersebut dengan cepat menghabiskan susu di tangannya dan mengikuti aksi Kise melempar kotak kemasan ke dalam tempat sampah. Hanya saja, lemparan Yanagi tidak seakurat Kise, Kemasan yang Yanagi lempar sempat mengenasi salah satu sisi dari lubang tempat sampah  sebelum masuk ke dalam tempat sampah.

Sedikit bernafas lega, Yanagi menunggu beberapa saat dan tidak ada tindakan dari sisi Kise. Oleh karena itu, Yanagi memutuskan untuk langsung bertanya apa yang diinginkan Kise dengan mendekati Kujou lalu segera pulang.

Ketika Yanagi berbalik untuk menghampiri Kise, dia melihat Kise sudah berjalan cukup jauh tampaknya berjalan pulang. Merasa ditipu, Yanagi menjadi sedikit geram dan segera mengejar Kise.

"Hey! Tunggu! Bukannya kamu bilang tadi mau menjelaskan alasanmu mendekati Kujou?" Seru Yanagi yang telah mengejar Kise dan menggenggam pundaknya untuk membuat Kise berhenti berjalan.

"Yah, aku kira kamu tidak jadi bertanya, Yanagi-san."

Kise, yang langkahnya dihentikan Yanagi, tidak dapat melanjutkan perjalanannya. Oleh karena itu dia berbalik menghadap Yanagi sembari melepas tangan yang sedang menggenggam pundaknya.

Ketika mereka saling berhadapan, mau tak mau Yanagi harus mengangkat kepalanya sedangkan Kise menurunkan pandangannya. Yah, mau bagaimana lagi, saat ini tinggi Yanagi sekitar 1,7 meter sedangkan Kise sudah lebih 1,8 meter. Perbedaan tinggi 10 cm cukup membuat dua orang harus menyesuaikan pandangan mereka agar dapat saling melihat wajah satu sama lain.

Karena Kise telah mengkonfirmasi Kujou sebagai Heroine dari manga yang pernah dia baca, otomatis Yanagi di depannya juga terkonfirmasi sebagai Hero dari manga yang sama.

Yanagi Naoto, siswa paling populer di SMP Seika dan kebetulan salah satu teman sekelas Kise. Sebagai tean sekelas, tentunya Kise lebih banyak mengamati Yanagi dibandingkan dengan Kujou. Ada berbagai rumor dan julukan mengenai eksistensi Yanagi, tapi jika semua hal itu harus diringkas, maka semuanya hanya membahas mengenai 4 hal, "Tampan, kaya, pintar dan atletis", atau bisa dibilang subjek idaman bagi semua siswi dan subjek iri bagi semua siswa.

Yanagi bisa dibilang memiliki postur tubuh ramping dengan tinggi badan sedikit diatas rata-rata siswa Jepang seusianya. Rambutnya yang lurus berwarna pirang natural dengan panjang menutupi sebagian telinganya, lalu poni rambut bagian depan dibiarkan terkulai dan tampak sedkit berantakan. Menurut pendapat Kise, model rambut Yanagi sekarang akan lebih cocok jika dibuat menjadi 'Comma Hair'. Mata Yanagi memiliki iris berwarna berwarna biru cerah dengan pupil yang berwarna hitam. Secara keselurhan, wajah Yanagi bisa dibilang sangat tampan dan selaras dengan trend penampilan artis idola boyband Jepang dan K-Pop, ditambah dengan tahi lalat kecil di sudut bawah mata kiri membuat wajahnya memberi kesan yang ramah dan mudah didekati. Wajah seperti ini sangat fatal dikalangan perempuan muda.

Meskipun menurut Kise model wajah seperti Yanagi tampak sedikit feminim, tapi harus dia akui jika penampilan Yanagi bisa dibilang setara dengan Kise, dimana masing-masing punya kelebihannya tersendiri.

Saat pandangan mereka saling bertemu, ekspresi Yanagi menjadi lebih serius sedangkan ekspresi Kise tampak tak berdaya.

"Baik… Aku menyerah… Tadi aku pergi bersama Kujou-san karena ingin menanyakan jalan dan kebetulan kami searah." Terang Kise sembari mengangkat kedua tangannya menunjukkan tanda menyerah.

"Benarkah? Tapi kenapa Kujou?"

Menghadapi pertanyaan Yanagi, Kise Cuma bisa menjelaskan alasan yang telah dia katakan pada Kujou sebelumnya. Mendengar hal ini, ekspresi serius Yanagi perlahan menjadi santai dan dia menghela nafas lega.

"Begitu rupanya, ku kira kamu mendekati Kujou karena punya maksud tertentu"

"Bagaimana mungkin, tadi itu percakapan pertama kami… Tunggu sebentar! Yanagi-san, apakah kamu pacaran dengan Kujou?

Mendengar pertanyaan Kise yang merasa curiga, Yanagi yang tidak siap sedikit terkejut dan bergegas mambantahnya.

"Huh!? Tentu saja tidak!!! Mana mungkin aku mau pacaran dengan cewek kepang seperti dia!!"

"Lalu kenapa Yanagi-san sangat mengkhawatirkan Kujou-san?"

"Itu karena kami sudah berteman sejak SD, jadi aku sedikit khawatir saat Kujou yang tidak pernah punya teman tiba-tiba dihampiri oleh seorang murid baru. Cuma itu saja, tidak ada alasan yang lain."

"Ooohh… Cuma teman ya…" Kise merespon dengan eksresi tidak percaya

Melihat reaksi Kise, Yanagi mencoba menjelaskan berbagai alasan yang membuatnya tidak mungkin tertarik dengan Kujou dan tipe gadis manis yang menjadi 'kriteria'nya. Kise pun buru-buru menghenikan upaya 'denial' Yanagi karena Kise tidak ingin Yanagi terlalu banyak menelan kata-katanya sendiri.

Setelah itu, Kise coba mengalihkan pembicaraan ke arah lain dengan membicarakan mengenai suasana kelas dengan dan beberapa teman sekelas. Saat sedang membicarakan beberapa siswi di kelas, tiba-tiba Kise teringat jika sepertinya di dalam manga ada bagian yang menceritakan jika Yanagi sempat beberapa kali berganti pacar sebelum alur cerita utama di mulai.

Teringat akan hal tersebut, Kise jadi merasa jika Yanagi di dalam manga banyak melakukan hal-hal bodoh seperti, menjelek-jelekkan Kujou agar perasaannya tidak diketahui, sering mengawasi pergerakan Kujou karena khawatir, membiarkan Kujou tidak memiliki teman mungkin karena ada keinginan untuk monopoli, berganti-ganti pacar karena tidak ingin mengakui perasaannya tapi tidak pernah mencoba jaga jarak dengan Kujou, hal lainnya yang Kise tidak begitu ingat.

Berpikir sampai sini, menurut Kise perbuatan Yanagi bisa dibilang sedikit jahat buat Kujou meskipun perbuatannya tidak bermaksud untuk menyakiti Kujou dan Kujou sendiri pun tidak begitu peka akan hal-hal yang dilakukan Yanagi. Meski begitu, Kise jadi berkeinginan untuk sedikit 'mengerjai' Yanagi, bukan karena alasan yang bijak dan rumit tapi karena tiba-tiba ingin saja.

Oleh karena itu, saat masih berbicara dengan Yanagi, Kise tiba-tiba mengalihkan untuk kedua kalinya.

"Oh iya, tadi sepertinya Kujou-san berkata sesuatu mengenai Yanagi-san. Tapi karena Yanagi-san cuma menganggap Kujou-san sebagai teman… Sepertinya sangat disayangkan…" Ucap Yanagi sambil menggelengkan kepalanya dengan ekspresi mengasihani.

Benar saja, mendengar Kise berkata Kujou sempat berbicara mengenai dirinya, Yanagi menjadi tertarik. Apalagi melihat ekspresi kasihan di wajah Kise ditambah kata-kata Kise yang tampak seolah perkataan Kujou menjadi sebuah penyesalan karena Yanagi 'hanya' menganggap Kujou sebagai teman. Bahkan, Yanagi mulai berpikir hal-hal seperti 'mungkin Kujou menyukaiku' yang entah kenapa membuatnya jadi bersemangat dan jantungnya berdebar.

"Kujou bilang sesuatu? Apa yang dia katakan?"

"Ah… Sepertinya tidak baik jika ku katakan."

"Bukankah Kujou berbicara tentangku? Jadi harusnya aku layak untuk tau bukan?" Yanagi berusaha membujuk Kise yang tampak ragu untuk mengatakannya.

Dipengaruhi kata-kata 'persuasif' Yanagi, Kise jadi diam untuk beberapa saat tampaknya sedang 'berpikir keras'. Seolah telah memutuskan sesuatu, Kise bertanya terlebih dahulu pada Yanagi.

"Yanagi-san, apakah pulang sekolah besok kamu ada waktu luang?"

"Besok sepertinya aku tidak memiliki hal penting dilakukan sepulang sekolah."

"Bagaimana jika besok pergi ke game center bersama?" Lanjut Kise menawarkan undangan pada Yanagi.

"Bukankah game center cukup jauh dari sekolah? Lagipula aku tidak terlalu suka pergi ke tempat ramai semacam itu"

"Ahh… Tiba-tiba aku jadi tidak ingin memberitau apa yang dikatakan kujou-san mengenai Yanagi-san tadi."

Mendengar ini, tentunya Yanagi paham apa yang dilakukan oleh Kise. Kise dengan jelas menggunakan informasi Kujou untuk memaksa Yanagi mengikuti keinginan Kise. Masalahnya, Yanagi sangat penasaran dengan perkataan Kujou mengenai dirinya.

Merasa kesal karena dirinya terjebak perangkap Kise, Yanagi menyetujui ajakan Kise dengan sedikit menggertakkan giginya.

Melihat ajakannya ke game center diterima, Kise tidak lagi berlama-lama dan segera pamit duluan.

"Kalo gitu, sampai jumpa besok di sekolah, Yanagi-san"

Tidak membalas ucapan Kise, Yanagi langsung berjalan pulang dengan perasaan kesal.

Humph!!

Tidak terlalu memperdulikan reaksi Yanagi, Kise sejenak melihat Yanagi berjalan menjauh sebelum mulai berjalan ke arah apartemennya. Sambil berjalan, Kise memperkirakan bagaimana ekspresi Yanagi besok jika tau kalo Kujou tidak mengetahui keberadaan dirinya meski berada di sekolah yang sama selama 3 tahun.

̴Ah, aku jadi merasa sedikit kasihan