Lin Yuan tiba-tiba terbahak-bahak, membandingkan Lao Guo dengan seekor gagak, sepertinya Lan Hua baru saja membandingkan Lin Siyu dengan burung hitam pekat itu. Melirik ke Lin Siyu, wajahnya yang dipulas dengan riasan halus seketika memucat, dan saputangan merah muda di tangannya begitu kencang tergenggam sehingga hampir melubangi saputangan itu!
Lan Hua mendengus, bergumam pelan saat berjalan, "Alis dipulas, mata dilukis, apakah dia benar-benar mengira dirinya seorang nona muda yang lahir dalam kemewahan? Lahir di pedesaan, dia seharusnya sadar akan akar petaninya, bukan berlagak sombong setiap hari dengan kain kotor!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com