webnovel

TRAITOR

Autor: NadNadia28
Ciudad
En Curso · 20.7K Visitas
  • 21 Caps
    Contenido
  • 5.0
    14 valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

Salahkah aku iri padamu? Tak bolehkah aku juga ingin tampil cantik? Siapa yang mencuri mayat Cassie? Masih adakah cinta untukku? Cerita dalam kisah TRAITOR mengangkat tentang hubungan persaudaraan sedarah. Hal yang tidak mungkin akan terjadi jatuhnya tetesan cairan merah berbau anyir itu. Tapi tidak! TRAITOR bisa melakukan itu. Haus akan cinta dan kasih sayang, membuat ego dalam persaudaraan terguncang. Sifat iri, dengki, dan dendam yang mengakar dalam hati dalam diri seorang anak manusia, membuatnya tega membunuh saudara kandungnya sendiri dengan tragis. Apakah mungkin laki-laki baik itu mau menikah denganku? Jangan-jangan pelanggan itu tahu siapa aku. Dua minggu aku memakai topeng cantik, pria itu kembali mencintaiku. Aku hanya ingin menjadi kamu….

Chapter 1Gadis Buruk Muka

"Ayo.... sini! Duduk di sini!"

"Maaf, Robert, saya sedang sibuk!"

"Aah...., biasanya kamu juga selalu menemaniku duduk! Sejak kapan kamu jadi sok sibuk?"

Carren meremas-remas jemarinya. Ia benar-benar heran, bagaimana mungkin Cassie bisa bersabar menghadapi orang ini?

"Oke....!" kata Carren sambil menggeser tempat duduknya. "Ya... Edmund, ada yang bisa saya bantu?" tanyanya kemudian.

Laki-laki itu menatapnya tajam. Kulit wajahnya seperti tertarik ke depan.

"Kamu tidak kelihatan seperti Cassie...."

****

Seorang gadis memandangi hujan dari balik jendela kamar apartemennya yang terletak di gang kecil di samping Philadelphia Street. Hujan yang seperti tidak ada habis-habisnya, membasahi bumi, membuat hitamnya aspal menjadi semakin hitam. Rintik air menimpa atap tenda plastik cafe-cafe di pinggir jalan. Ritme suaranya teratur namun sendu. Satu-satu orang yang duduk di sana tanpa sadar ikut-ikutan terbawa suasana. Mendung Pendholva menularkan mendung di raut wajah mereka.

Angin malam berkelana. Dari ujung gang kecil hingga puncak gedung bertingkat. Menendang kaleng minuman kosong hingga  menggelinding di sepanjang jalan, dan menimbulkan suara yang membuat orang membayangkan sesuatu yang benar-benar buruk tengah terjadi. Menyibak selimut plastik gelandangan yang sedang mencoba menghindari serangan hujan di belakang sebuah restoran Italia. Ia mencoba membuat kesibukan di malam yang sepi.

Nakal. Angin malam yang lembut, namun mampu menyelisip di tulang-tulang. Dan tak jarang membuat orang lanjut usia mengeluh.

Gadis itu menyibakkan lagi tirai yang melorot turun. Dari sudut ini terlihat perempatan jalan Philadelphia Street yang selalu ramai dilewati kendaraan. Bila siang hari, banyak orang yang mengunjungi River God Fountain. Tak peduli betapa dinginnya udara hari itu. Dan mereka akan tampak lucu menggembung seperti bola squid dalam balutan jaket tebal mereka.

Dikeluarkannya pisau yang sejak tadi disembunyikan dalam saku celana piyamanya. Si gadis memegangnya dengan gemetar. Pisau itu berkilat ditimpa cahaya lampu. Kilatannya menyapu bola matanya, buru-buru dijauhkannya pisau itu.

Pukul setengah sembilan malam. 

Orang yang ditunggunya belum datang. Tiga puluh menit lagi. Setelah menutup tirai jendelanya kembali, gadis itu kemudian duduk. Tangannya meremas-remas kulit sofa. Resah. Sesuatu mengganggu pikirannya.

Si gadis beranjak dari kursi, melintasi ruang tamu yang kecil. Ia melewati vas bunga Dandelion yang setengah layu di samping pintu, tepat di bawah lampu duduk bertiang tinggi yang terbuat dari kayu. Cahaya lampu merayapi dinding ruang tamu yang ditutupi wallpaper bercorak kotak-kotak dengan corakan bunga teratai berwarna hijau kusam. Ia merasa ruang-ruang ini selalu sepi, seperti hidupnya yang tidak bergairah. Ia adalah bagian dari ruangan-ruangan ini, dan tidak pernah terpisahkan sejak dua tahun yang lalu. Hidupnya dihabiskannya dengan duduk diam, dan paling bentar jalan-jalan di sekitar ruangan apartmentnya. Sejengkal pun ia tidak pernah keluar dari tempat ini.

Gadis itu kembali duduk di kursi yang sama, setelah merasa dirinya sedikit lebih tenang dari berputar-putar tadi, padahal sebenarnya tidak. Matanya tanpa sengaja melirik pisau yang ada di atas meja. Bulu si gadis meremang.

Sepuluh menit menjelang pukul sembilan tepat. Ia membayangkan wanita itu sekarang pasti tengah keluar dari tempat kerjanya, sebuah klinik psikolog yang terletak agak tersembunyi di balik jalan besar. Lantas wanita itu menunggu taksi di pinggir jalan. Sendirian. Berpayung untuk melindungi diri agar bajunya tidak basah, meskipun ujung rok panjangnya pasti telah terseret-seret genangan air. 

Si wanita itu terus menunggu. Lima menit kemudian sebuah mobil berwarna hitam metalik menepi. Seorang laki-laki membuka pintu dan menawarkan bantuannya untuk mengantarkan sampai ke rumah. Lelaki itu sangat tampan. Wanita itu tersipu-sipu. Bodoh bila ia menolak tawaran laki-laki tersebut. Ia toh tidak buta, dan ia benar-benar sadar bahwa laki-laki itu menarik.

Ketika lelaki itu menawarkan bantuannya untuk kedua kalinya, wanita itu tidak menolak. Ia membuka pintu mobil, meninggalkan dinginnya malam dan juga dinginnya menjadi sendiri.

Kejadian selanjutnya akan mirip dengan adegan novel-novel romantis lainnya yang sering dibacanya. Gadis itu tersenyum kecut. Dilepaskan beban punggungnya pada sandaran sofa yang empuk. Tubuhnya seperti melesak di dalamnya.

Segera setelah sampai di depan apartementnya, wanita itu turun dari mobil.

"Terima kasih!" ucap wanita itu malu-malu sembari mencoba mencuri-curi pandang. Mukanya memerah ketika ia mengetahui lelaki itu juga sedang mempersiapkan.

Masih dengan perasaan berbunga-bunga, wanita itu menyusuri koridor bangunan apartemennya. Disapanya semua orang yang ditemuinya. Ia membuat orang-orang yang sedang hendak bersiap tidur menjadi bingung, lantaran wanita itu sendiri tampak seperti baru bangun tidur dengan keceriaan di pagi hari.

Ia menaiki tangga kayu dengan langkah ringan. Terdengar bunyi derak kayu tua yang berderak-derak ketika wanita itu menginjak anakan tangga. Namun ia merasakan derak kayu seperti alunan musik yang mengiringi jantungnya yang tengah menari-nari kegirangan. Beberapa saat kemudian, ia tiba di depan pintu apartemennya. Pintu dibuka, dan ia melongokkan kepalanya ke dalam.

"Aku pulang!"

Seorang tengah menunggunya di dalam. Menatapnya dengan tanpa berkedip. Cahaya lampu remang-remang tidak dapat menyembunyikan keganjilan pada wajah gadis tersebut. Separo wajah bagian kanannya cacat. Menghitam dan seperti ada cerukan-cerukan pada bagian pipinya. Ada bagian daging yang kelihatan terangkat, menghilang atau entah hangus terbakar.

Wanita ceria itu kemudian mengeluarkan barang-barang dari tas kertasnya. Ia membeli banyak sekali barang. Makanan kering, majalah Dolly, dan bunga Dandelion yang masih segar. Sembari melakukan itu, ia bercerita tentang hal-hal yang ditemuinya seharian ini. Dan ketika tiba di adegan pertemuannya dengan lelaki tampan itu, ia menceritakannya dengan begitu bersemangat.

Gadis buruk muka itu lebih banyak diam. Sesekali ia menganggukkan kepala bila lawan bicaranya menanyakan pendapatnya.

Wanita itu berkata bahwa ia akan berendam air panas sebentar. Ia berjalan melenggang menuju kamar tidurnya. Kamar tidurnya bersebelahan dengan kamar mandi. Hanya dipisahkan oleh guci keramik yang dipakai untuk menaruh payung-payung.

Sekonyong-konyong, gadis buruk muka itu memanggil namanya. Tanpa curiga si wanita itu menoleh ke belakang. Terkejut ia melihat gadis di buruk muka menggenggam pisau di tangannya. Pisau itu berkilat ditimpa cahaya lampu, menyapu bola matanya. Wanita itu sadar bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

"A... apa yang kamu lakukan?" Ia mulai ketakutan.

Gadis buruk muka itu tidak menjawab. Tapi tangannya bergerak cepat ke arah wanita itu. Si wanita terpekik. Muka cantiknya tergores. Darah segar muncrat bersamaan dengan tubuhnya yang terhuyung ke belakang. Tangan kanannya memegangi bagian wajahnya yang terluka, sedangkan tangan satunya memegangi pintu kamar tidurnya. Wanita itu membelalak tidak percaya dengan apa mengalami serangan fantasi indah.

Wanita itu menjerit kesakitan. Serangan kedua telak mengenai wajah bagian kanannya. Si gadis menekan pisau. Dalam. Pisau itu seperti menyentuh tulang pipinya.

Wanita itu langsung tak sadarkan diri.

También te puede interesar

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Ciudad
4.8
618 Chs

Istri Jenius si Miliarder

Dunia Scarlett runtuh ketika dia dicampur obat dan dipaksa menikah dengan janda kaya yang sangat tua, yang memiliki lima anak. Mencoba melarikan diri dari masalah yang nampaknya tidak bisa dihindari, dia menerima tawaran pernikahan kontrak selama satu tahun untuk pria misterius tersebut. Dia berjanji ini akan mengeluarkan dia dari masalah pernikahan yang ditentang dengan paksa. Dia menerima tawaran tersebut. Jika semuanya lancar, dia akan menjadi wanita bebas dan mandiri dalam satu tahun ... Namun, banyak hal yang mengambil giliran yang tak terduga. Pernikahan kontrak membuat kehidupan Scarlett terasa seperti dia sedang menaiki rollercoaster. Campuran kegembiraan dan antusiasme, diteror neraka, dan surganya yang bahagia. Bersiaplah untuk cerita yang menawan yang akan membuat Anda terpikat dari awal hingga akhir, mengurai rahasia enigmatik dari kehidupan Scarlett. ******* Hanya orang gila yang akan menerima tawarannya. Dan sekarang ini, dia tidak termasuk dalam kategori itu. Pikirannya masih waras. "Tolong jangan salah paham. Saya hanya mencoba membantu diri saya sendiri. Dan pada saat yang sama membantu Anda." Scarlett semakin bingung. "Saya tahu masalah saya rumit. Tapi, aku rasa menikah dengan pria yang baru saja kukenal, tanpa cinta, terasa aneh..." katanya. "Ini bukan pernikahan sungguhan, tetapi pernikahan kontrak yang bisa Anda atur untuk keuntungan Anda. Dan juga milikku." Scarlett mendengarkan dengan diam; di dalam hatinya, dia terkejut dan agak bingung. Xander menyilang lengan di atas dada sambil menatap mata Scarlett. Dia melanjutkan, "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya akan membantu Anda, dan pada saat yang sama, Anda akan membantu saya. Saya tidak perlu menjelaskan apa masalah saya. Tapi, saya menjamin Anda, jika Anda setuju untuk melakukan pernikahan kontrak dengan saya, maka masalah Anda akan terpecahkan. Jadi, apa pendapatmu!?" Scarlett tidak terburu-buru untuk bicara. Dia perlahan mengangkat kepala dan berkata, "Jadi saya bisa memasukkan klausul apa pun yang saya inginkan dalam kontrak?" Pria itu mengangguk, berkata, "Selama itu tidak menyakitiku." Dia menawarkan jabat tangan kepada Xander, "Oke. Kau dapat mengatasi!"

PurpleLight · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
540 Chs

Mantan Suami Miliarderku Mengejar Aku Kembali

``` [Konten Dewasa] Arabella Donovan mengorbankan masa mudanya hanya untuk suaminya. Namun, ia menceraikannya karena Arabella tidak bisa memberinya anak, yang menyebabkan rasa sakit yang mendalam. Bella memutuskan untuk menghilang dari kehidupannya. Lima tahun kemudian, ia kembali ke negara ini dengan anak lelakinya yang menggemaskan. Kehidupan damainya mulai terganggu ketika mantan suaminya mengejarnya kembali begitu dia mengetahui bahwa Bella telah melahirkan anaknya. Tapi sekarang, dia bukanlah Bella yang sama seperti dulu. Dia adalah orang yang sangat berbeda. ***** "Bos, dia sudah kembali!" "Siapa?" Tristan Sinclair bertanya sambil menandatangani tumpukan kertas. "Istrimu—" Asisten itu ragu-ragu, mengamati Tristan dengan cermat. Ketika dia melihat alis Tristan berkerut, dia memperbaiki ucapannya. "Maaf, saya maksud mantan istrimu, Nona Donovan. Dia kembali dengan seorang anak laki-laki..." Tristan mendesah, memandangi kontrak di hadapannya. Setelah lima tahun mencari, hanya untuk mengetahui bahwa dia telah melanjutkan hidupnya, itu terasa menyakitkan. Tapi ia tidak bisa menghindarinya. Dia pantas mendapatkan kebahagiaan dengan orang lain. Dia akan menerima kekalahannya ini. "Dia pantas mendapatkan suami baru..." Tristan bergumam, memecat asistennya. "Bos, yang saya maksud adalah anak lelaki yang manis itu. Saya kira dia sekitar empat tahun—" Tristan terkejut. Kepalanya terangkat, pandangannya tajam tertuju pada asistennya. "Saya butuh Anda untuk mengatur tes DNA untuk anak itu. Dan berikan saya alamatnya!" Sinar muncul di matanya saat senyum pelan melintas di wajahnya. ______ Penulis Novel: 1. DAMN! I FALL IN LOVE WITH HIM (Selesai) 2. Pengantin Pangeran Tak Mati (Selesai) 3. Rebirth: Dancing In My Destiny (Selesai) 4. Istri Jenius Miliuner (Selesai) 5. Kebangkitan Sebagai Istri Tuhan Vampir (Selesai) 6. Mantan Suami Miliuner Mengejarku Kembali _____ Cara menghubungi saya: >> Akun Instagram: authorpurplelight >> Halaman FB: Author_Purplelight >> Bergabunglah dengan Server Discord saya: https://bit.ly/purplelightserver _____ Catatan: Sampul buku adalah hak milik penulis. Tolong jangan digunakan kembali! ```

PurpleLight · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
573 Chs

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
gustó
Últimos

APOYOS