"Stop, stop," teriak Aqilla.
"Aqilla?" jawab Rian dan Dika secara bersamaan.
"Kalian berdua itu apa-apaan si. Kerjaannya berantem mulu. Kaya anak kecil aja tau ga. Lagian kalian emangnya ga cape apa hatus bertengkar kaya gini terus?"
"Aku masih ga bisa terima Qill dengan apa yang udah dia lakuin. Hubungan kita juga jsdi renggang kaya gini karena dia kan."
"Kak Rian pikirin aja sendiri kenapa hubungah kita renggang kaya gini. Lebih baik sekarang kak Rian pulang aja deh."
"Tuh. Lu dengar sendiri kan. Lu udah di usir dari sini sama Aqilla."
"Lu juga Dik. Lebih baik lu juga pulang ke rumah lu. Jangan ada yang di sini lagi. Apa lagi sampai berantem lagi kaya gini."
"Tapi Qill..."
"Ga ada tapi-tapian. Kalian berdua pulang dari sini atau aku ga akan pernah mau kenal sama kalian berdua lagi."
"Iya, iya Qill. Aku pulang sekarang juga. Tapi kamu jangan marah ya Qill. Aku mohon banget sama kamu."
"Iya Qill. Gua juga bakalan pulang."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com