webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
167 Chs

Eps.18

Shea pun muncul menghampiri Gunawan dan Yesaya di teras rumah.

" udah siap? " tanya Yesaya

" udah... " Shea tampil feminim hari ini

" Opa, Oma, aku ngajak Shea jalan dulu ya " ucap Yesaya sambil meraih tangan mereka untuk bersalaman

" hati-hati ya " ucap Anita, Shea hanya tersenyum sambil mencium pipi Anita.

Daniel dan yang lainnya sudah lebih dulu sampai di basecamp, Monika yang sedang duduk santai melihat kedatangan mereka bersama satu orang baru lagi

" hai guys.... " sapa Daniel dan yang lain nya

" itu siapa..... ? " tanya Romeo salah satu teman Daniel dari sekolah lain yang sedang menikmati minuman kaleng

" oh ya guys kenalin ini Kinan, dia temen baru kita.... " ucap Nabila, Kinan tersenyum ramah

Pandangan semua teman-temannya langsung tertuju pada wanita yang berdiri di samping Nabila

" tempo hari Janet ngajak orang baru, sekarang Lo yang ngajak orang baru, besok-besok siapa lagi yang bakal kalian bawa kesini " ucap Monika dengan wajah sinisnya yang tak senang dengan kehadiran Kinan

" Banyak temen kan biar tambah seru lagi Mon... " balas Nabila dengan santai

Tak lama kemudian, Yesaya pun datang bersama dengan Shea

" hai Shea, tambah cantik aja " puji Romeo, namun langsung mendapat tatapan dingin oleh Yesaya, membuat ia langsung tak berkutik

" Kinan, anggap aja ini rumah sendiri jangan sungkan " ucap Daniel, Kinan hanya tersenyum

" dan kalo Lo butuh sesuatu, Lo tinggal bilang aja sama aak Ragil ok... " sambung Ragil dengan wajah jahilnya

" idih..... aak apaan, aak kecebong " timpal Samudera

" resek Lo..... " ucap Ragil dengan kesal

Sebagian dari mereka ada yang bermain catur, ada yang bermain PS, ada juga yang sekedar mengobrol

Shea sedang duduk di tepi kolam bersama dengan Janet dan Cheryl, sedangkan Nabila dan Kinan berada di tempat lain. Melihat Yesaya sedang di dapur, Kinan langsung berjalan menuju nya

" lagi ngapain? " tanyanya

" nih, lagi mau buat omlet, biar bisa di makan bareng yang lainnya " jawab Yesaya dengan santai

" sini biar gue bantuin " ujar Kinan, merekapun membuat omlet bersama

Monika yang baru saja keluar dari toilet, melihat Yesaya dan Kinan sedang asik berada di dapur, ia menyunggingkan sudut bibirnya dan fikiran liciknya mulai bereaksi.

" Lo kok disini... bukannya bantuin Yesaya di dapur " ucap Monika dengan berpangku tangan di hadapan Shea dan Janet

" Yesaya ngapain di dapur? " tanya Janet

" Lo liat aja sendiri " Monika berjalan dengan santai meninggalkan mereka berdua

" Apaan sih.... nggak jelas banget " ujar Janet

Shea dan Janet pun beranjak menuju dapur, entah apa yang ada difikiran Shea saat ia melihat Yesaya sedang berdua saja di dapur bersama Kinan.

Tidak sengaja, jari manis Kinan tergores pisau saat memotong bawang

" aw... " pekik nya

" Lo kenapa.... ? " Yesaya melihat jari Kinan berdarah " ya ampun... mangkanya hati-hati " spontan membuat Yesaya mengecup jari Kinan yang terluka agar berhenti mengeluarkan darah

" OMG... " gumam Janet, melirik kearah Shea yang juga berdiri di sampingnya, hawa dingin mulai Janet rasakan,

" Jan..... gue pulang duluan " ucap Shea, lalu berlari meninggalkan Janet

" Shea..... " panggil Janet, mengiringi langkah kaki Shea

" udah... biar gue aja, Lo gabung aja sama anak-anak yang lain " pinta Yesaya

" nggak apa-apa, nanggung dikit lagi " balas Kinan, Kinan masih merasakan hatinya berdebar-debar.

Melihat Shea yang berjalan dengan terburu-buru membuat Daniel dan yang lainnya menjadi curiga

" Shea kenapa.... ? " ucap Samudera

" tau.... liat penampakan kali " balas Ragil dengan cengengesan

Daniel langsung menarik tangan Janet saat ia berjalan di hadapannya

" Shea kenapa....? " tanya Daniel

" tuh.... liat sahabat Lo lagi mesraan sama Kinan di dapur " Jawab Janet dengan kektus

" What.....? jangan becanda " tanya Ragil

" emang, sekarang Lo liat muka gue lagi becanda ... ? " Janet menunjuk kan wajah jengkel nya, membuat Ragil dan Samudera bergidik

Merasa tak percaya dengan ucapan Janet, Daniel langsung berlari ke dapur ia pun terkejut saat melihat Yesaya dan Kinan sedang berduaan.

Shea sudah jauh keluar dari komplek perumahan dengan berjalan kaki, keringat sudah membasahi dahinya bahkan wajah nya sudah nampak pucat pasi.

Daniel masih diam terpaku, melihat Yesaya dan Kinan membawa piring berisi kan omlet

" Lo kenapa bengong....? " tanya Yesaya sambil membawa piring berisikan omlet ke hadapan teman-temannya

" guys.... nih omlet buatan gue sama Kinan yuk makan bareng " ucap Yesaya dengan santai

" waw..... kayaknya enak nih " balas Nabila

semua teman-temannya mendekat dengan antusias kecuali Daniel, Samudera, Ragil, Vino, Janet dan Cheryl

" kalian kenapa kok masih bengong " tanya Yesaya memandang mereka berenam

Monika kembali tersenyum dengan licik melihat keadaan yang mulai terlihat canggung

" oh ya... Shea mana ya, kok nggak kelihatan " tanya Monika dengan menggunakan kesempatan nya untuk menjatuhkan Kinan

" Jan... Shea mana, tadi sama Lo kan ? " sambung Monika lagi

Janet berpangku tangan, dan sudut bibirnya mulai berkedut menahan kesal

" Jan.... Shea mana? " tanya Yesaya

" Lo baru nanyain Shea.... ? " Janet tersenyum mengejek " dari tadi kemana aja Lo, kan Lo yang ngajak dia " ucap Janet lagi

" Jan... gue di dapur- "

" iya berduaan sama Kinan " Janet tersenyum sinis pada Kinan

" Kinan cuma bantuin gue "

" kenapa Lo nggak minta bantuan Shea, kenapa Lo minta bantuan Kinan ? "

" kalian salah paham, gue sendiri yang mau bantuin Yesaya bukan dia yang minta " sela Kinan untuk membela dirinya

" kok pada nyalain Kinan sih, Shea nya aja yang cemburuan " sambung Nabila yang membela Kinan

" Nab.... kok Lo belain Kinan " tanya Cheryl

" sorry, gue bukan belain tapi gue ngomong fakta " jawab Nabila dengan santai

" biar gue cari Shea " ucap Yesaya

" buat apa.... kan dia sendiri yang pergi bukan di usir " balas Nabila

" ya ampun Nabila, gue nggak nyangka deh mulut Lo ternyata pedes juga.... " singgung Monika namun tak di tanggapi oleh Nabila

Suasana pun menjadi hening

" dari pada mikirin Shea, mendingan kita lanjut makan omlet nya, bentar lagi juga balik tu anak " ajak Nabila

" Lo aja yang makan, gue mau cari Shea " ucap Ragil, di iringi oleh Samudera dan Vino

" gue ikut.... " balas Daniel

" gue juga... " sambung Janet

" Lo lanjutin aja sama mereka, karena dari apa yang gue liat kayaknya Lo terpengaruh sama omongan nya Nabila " ucap Daniel pada Yesaya.

Daniel dan yang lainpun pergi mencari Shea

" kok pada pergi sih... " ucap Nabila

" maaf ya Yes... gara-gara gue- " belum sempat Kinan menyelesaikan ucapannya Yesaya langsung berlalu mengejar teman-temannya.

Shea masih menyusuri jalan dengan berjalan kaki tatapan nya kosong, tanpa ia sadar dari arah berlawanan sebuah mobil melaju dengan cepat

" awas ........ " seorang wanita dewasa langsung menarik tangan Shea, mereka berdua terjatuh, dan membuat Shea tersadar

" oh astaga.....untung nggak keserempet

kamu kalau jalan jangan sambil ngelamun bahaya ... " ucap wanita itu

" untung saja saya cepet liat kamu, kalau nggak, kamu udah jadi perkedel " ucap wanita itu lagi, Shea masih terdiam detak jantung nya masih berdetak dengan kencang bahkan wajah nya semakin pucat

" kamu nggak apa-apa? " tanyanya lagi, Shea hanya menggeleng

" apa kamu sakit....? " Shea kembali menggeleng

" nama kamu siapa? " sambung wanita itu

" Shea Tante..... " suara Shea masih gemetar

Cairan merah keluar dari hidung Shea

" ya ampun.... hidung kamu berdarah " wanita itu langsung mengambil tissue dari tasnya untuk membersihkan hidung Shea.

" itu Shea.... " tunjuk Janet, yang melihat dari kejauhan

" buruan..... " Daniel dan yang lainnya langsung menghampiri Shea.

" Shea.... akhirnya ketemu juga, kita semua nyariin Lo tau nggak " ucap Janet dengan nada cemas

" jangan kabur-kaburan dong " sambung Janet

" kalo mau kabur bilang sama kita, biar kita nggak susah nyariin Lo " sambung Ragil

" eh Ragil... kalo kabur pakek ngomong itu bukan kabur namanya, tapi pamit.... " balas Cheryl

" goblok Lo.... " Samudera memukul pundaknya

Shea masih hanya diam mendengarkan celotehan temannya

" kamu nggak apa-apa kan? " tanya Yesaya,

" muka kamu pucet banget "sambung nya namun Shea bersikap dingin terhadap nya