webnovel

tiga serangkai

tiga orang bersahabat dari kecil tinggal dikampung inpres desa tertinggal yang bertingkah konyol tanpa mereka sadari setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitu tiga sahabat ini menjalani nasib masing-masing

Jhony_Koto · Real
Sin suficientes valoraciones
33 Chs

Suasana semakin mencekam

ini perlu diluruskan memangnya kamu ada bukti aku pelaku nya'" kata joni

Ismail terdiam tak bisa menjawabnya

bersamaan Dengan itu datang ayu keluar dari rumah nya

"biarkan mereka lewat "kata ayu

'tapi kak" kata Ismail

"tak usah tapi tapian lasung buka atau ku yang buka sendiri" kata ayu

"iya iya" jawab mail kemudian membuka pintu portal

"terima kasih ya uni ayu "kata Joni ketika ayu membuka pintu portal dan dan memperi memberikan jalan pada keduanya

"lain kali tak kubiarkan kau lolos karena kakakku saja yang mintak

berhubung sekarang aku lagi bahagia kulepaskan kau " kata mail

"Kakak kenapa membuka kan dan kasih jalan pada musuh kita" kata mail

"kalau bukan dia yang mengantarkan kakak berobat mungkin tinggal nama Kaka sampai sekarang kata ayu yang sayup terdengar oleh Joni bercampur dengan deru mesin sepeda motor

"kuat juga insting ayu walaupun aku sudah tutup rapat wajah ku tetap saja dua mengenalinya"pikir Joni

"markas kita sudah tak terurus lagi "kata alinur ketika lewat depan kantor desa

"sekarang kantor desa ini sudah masuk ke wilayah Buyung agak was was aku masuk kewilayahan mereka "kata Joni

"terus teman teman sekarang tidur dimana "kata alinur

untuk sementara mereka tidur kerumah masing masing

"ada apa itu rame rame "kata alinur mempercepat laju motor nya ketika ada orang yang dikeroyok depan kedai nasi peheng

"lepaskan dia" kata Joni ketika sudah dekat hendak membatu pria itu

pemuda mengeroyok itu langsung kabur dengan motor bodongnya

"jangan dikejar "kata Joni sambil menolong korban yang mukanya sudah berlumuran darah

orang mana da "kata Joni

"aku Iyus saudaramu masak kamu tak kenal " kata Iyus

"seka dulu darah diwajahnya nya" kata alinur memberikan kain serbet

"aduh perih perih "teriak Iyus setelah setelah darah di mukanya di seka pakai kain lap kedai nasi

" kamu dapat kain lab dari mana" kata Joni

"diwarung itu" kata alinur

" sudah jatuh tertimpa tangga pula

sudah tahu orang luka, malah dilap pakai serbet pajangan"' kata Joni

"ayok naik berobat kerumah bidan desa sekalian aku mau lewat sana "kata Joni

ketika sudah berada dirumahnya bidan desa

"assalamualaikum buk mau berobat"

" kenapa lagi muka bonyok begini" kata bidan desa

"biasa buk anak muda baru dibelikan motor baru oleh bapaknya penasaran mengetes lari motornya ngebut sampai gasnya mentok"

"saking kencangnya ga sadar ada tikungan diluruskan saja sampai nyangkut dipohon jengkol" kata joni

"bisa saja kau bohong nya" kata alinur pergi dari ruangan

setelah diperiksa dan disuntik Joni meniggalkan Iyus dirumah bidan desa

"tunggu disini dulu ya , saya mau ke pincuran sunsang sebentar jangan pulang dulu" kata Joni

"jangan lama lama "jawab Iyus

kemudia Ali nur dan Joni meninggalkan Iyus dirumah bidan desa melanjutkan perjalanannya kerumah nenek nya

"assalamualaikum" kata Joni ketika sudah masuk kerumah nenek

"waalaikum salam "kata Reza adik ayahku paling bungsu

"nenek kemana pak" kata Joni

"lagi dijakarta kerumah andemu "kata Reza

"aku mau lihat model rumah ini buat contoh kata Joni

"silahkan masuk nur perhatikan detail nya biar hasil rumah kita mirip seratus persen

ketika nur melihat lihat model bangunan Joni

pergi kelemari samba

"asam pedas pari kapan ini pak "kata Joni

"seminggu lalu sebelum sebelum Mak kejakarta tiap hari selalu aku hangatin biar tak basi"

kemudian joni menyendok nasi dan makan

" kamu malah makan Iyus bisa pulang duluan karena kelamaan disini "kata alinur

"terserah dia lah yang aku kenyang makan masakan ikan pari buatan neneku" kata Joni

kemudia alinur ikut ikutan menyendok nasi

"kenapa kamu ikutan makan"kata Joni

"aku lihat kamu makan sumringah sekali aku jadi lapar padahal masih kenyang "kata alinur

setelah makan Joni dan Ali nur duduk dihalaman rumah

"ibu ibu ngapain pak dirumpun bambu "kata Joni

"mereka mau ngambil bambu muda untuk bikin lemang" kata Reza

"berarti penting sekali nenek kejakarta pergi sebelum acara maulid nabi" kata Joni

" sehari sebelum malamang nenek sudah kembali" kata reza

"terimakasih pak ,bukan kami berdua sudah makan pulang alias SMP tapi sebenarnya sebelum kesini meninggalkan teman sedang berobat dibidani desa" kata Joni

'jangan lupa Sabtu depan ajak Ita dan katangah"kata Reza

"insya Allah" kata Joni meninggalkan rumah nenek

depan rumah bidan desa

"kamu saja yang kesana biar aku tunggu disini"kata Joni

"apa ku biang Iyus sudah pulang "kata alinur setelah kembali lagi

"biaya berobat sudah bayar "kata Joni

'sudah" kata alinur

setelah sampai dirumah uwok Dinar sudah menunggu dirumah

"siapa yang mengoroyok Iyus Jon' kata uwok

"ga tau belum sempat melihat wajah nya mereka sudah kabur duluan" kata joni

"makin berani saja anak Mak itam sama keluarga kita jalan diportal dan Iyus dikeroyok" kata uwok

" jangan menuduh dulu wok kita belum dapat barang bukti nya bahwa mereka pelakunya" kata kembali mandorin tukang lembur mengerjakan rumah nya

setelah jam setengah tiga pagi setelah selesai lembur

"cari duren kuburan yok lapar nih "kata alinur

"kenapa harus kesana cari duren nya kata Joni

"cuma disana buah durennya enak dan tak bertuan" kata alinur

"kamu ikut alam "ajak Joni

"kalau nyari duren kuburan, siang saja tak berani apalagi malam " kata ican

"kita berdua saja, kalau dapat banyak jangan dibagi mereka' kata alinur

"bukan begitu kalau pergi semua pos kosong ada yang datang menjarah lagi bagaimana" kata ican

dengan berbodal senter tiga batu kemudian keduanya ke rumah alimatu dulu batang durian terdekat

kemudian mereka mencari duren itu tapi tak ada

"kita tes bangun tidak yang punya kalau tidak ada orang kita tunggu disini sampai dapat buah duren nya" kata alinur sambil melemparkan batu besar seolah olah kedengaran seperti duren jatuh

dari dalam dapur terdengar suara kunci pintu terbuka

"ngumpet Jon nanti ketahuan "kata alinur

kemudian mereka berdua mengendap ngendap bersembunyi dibalik rumpun batang pisang

alimatu keluar mencari durian mengitari pohon durian tapi tak dapat durennya kemudian dua menyenter keatas

"masih Sama jumlah nya, kurang ajar pasti anak anak yang melempar batu "gumam Ali Matu kemudian masuk lagi kedalam

"parah sekali ande alimatu sampai tau jumlah durennya yang jatuh kata joni

"tak ada harapan,langsung cari duren kuburan yok mudah mudahan tak keduluan orang kata alinur

kemudian mereka berdua menuju kuburan umum kampass melewati rumah safril

"berbuah juga duren safril" kata joni ketika melewati rumah safril

"seperti nya begitu ada pondok kecil dibawah pohon nya "kata alinur kemudian mereka berdua kesana

dalam pondok sepi hanya safril dan kemenakan nya Ipin lagi tidur pulas

"pantas tak ada suara orang ngobrol pulas sekali tidur nya' kata alinur setelah melongok kedalam

dalam pondok ada empat buah duren dan safril tidur berbantalkan golok

kemudian alinur mengambil keempat duren itu dan membawanya pergi

'mau dibawa kemana "kata Joni sambil berbisik

"pulang lah"kata alinur

"jangan semuanya saja "kata Joni

"kalau maling jangan tanggung tagung kalau ketahuan hukuman nya sama" kata alinur

kemudian Joni mengikuti alinur keluar

"mana hasil curian mu" kata alinur

"apa lagi "kata Joni

"golok ambil buat belah duren , kalau bisa belah duren pakai tangan kosong silahkan tak diambil goloknya"kata alinur

"kemana" kata alinur ketika Joni nyelonong masuk kedalam

"mau ngambil golok"jawab Joni santai

"cari dulu gantinya baru kau ambil golok nya ' kata alinur memberikan balok kayu seukuran sarang golok

kemudian Joni masuk lagi kedalam gubuk

"sorry safril bukan aku tak kasihan sama teman aku lebih membutuhkan golok ini dari pada kamu "kata Joni menukar golok dengan papan

"cabut "kata alinur setelah mendapat kan duren dan golok