webnovel

tiga serangkai

tiga orang bersahabat dari kecil tinggal dikampung inpres desa tertinggal yang bertingkah konyol tanpa mereka sadari setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitu tiga sahabat ini menjalani nasib masing-masing

Jhony_Koto · Real
Sin suficientes valoraciones
33 Chs

kembali pulang

aku sudah tahu Uda Samsudin yang cerita kata Joni

"tapi kami tak tau dimana kuburannya ,sampai sekarang TPU Air PACAH itu masih Ter tertutup untuk umum "kata samsimar

"tak perlu kita tau kuburan nya yang penting doa kita tak putus pasti sampai ,walau dimana pun dia berada" kata Joni membesar hati Mak nya

"situasi dikampung sudah kondusif dari Mak dan adik adik kerja kasar begini lebih baik kalian pulang kampung" kata Joni

"saya juga sudah tak sanggup terlalu lama jadi tukang becak "kata ita

" sama lihat saja kulit ku tak seputih dulu lagi "kata zundai

"jangan membicarakan itu dulu lebih baik kita masuk ,nenek pasti sudah menunggu kita" kata samsimar melangkah kedalam

"kapan kamu datang nak ,kakek mu sudah tak duluan" kata nenek malah menangis tersedu sedu

"kendalam saja mintuo kalau tak sanggup " kata samsimar membimbing istri pamannya itu kedalam

ketika mintuo Malah kedalam

"aku tak tega meninggalkan dia hidup sendiri disini tanpa ada sanak saudara nya" kata samsimar

"suruh saja nenek kembali kepalak pisang kerumahnya " kata Joni

setelah kakek Badun meninggalkan, aku sudah mengajak beliau pulang kampung tapi dia tak mau . yang di palak pisang itu bukan warisan nya tapi tanah bakonya"kata Samsimar

kita bawa saja pulang Tinggal bersama kita bagaimana Mak kata Joni

itu pun sudah aku bicarakan tapi tetap tak mau kata samsimar

ya terpaksa salah satu dari kalian harus ada yang menemani kata Joni menarik nafas panjang

"nanti setelah makan siang kita tabur bunga kemakam covit di air PACAH" kata samsimar

"dari pada kita kesana lebih baik kita panggil ustadz untuk mendoakan beliau biar dilapangkan pusaranya dan diterima amal perbuatannya "kata Joni

"kalau panggil ustadz kesini tak bisa hari ini kita harus mengumpulkan duit dulu "kata samsimar

"kapan kapan saja Mak yang penting sudah ada niatnya" kata joni

"kamu kesini dengan siapa" kata Samsimar

"sama teman "kata Joni

kemudian dia memanggil nef yang sedang ngobrol dengan Uda Samsudin

"ini nef Mak dan adik adik ku" kata Joni memperkenalkan keluarga nya

setelah kenalan

"seperti nya saya pernah lihat "kata Ita

"saya anak bidan Lela" kata nef

"pantas wajah nya sudah tak asing lagi" kata Ita

"sejak kapan kakak berteman sama ajo saya" kata Ita

"kenal nya sudah lama tapi baru dekat baru baru ini"jawab nef

"makan dulu masakan sudah matang"kata nenek malah memanggil anak cucu nya makan

"jangan sungkan nak nef ,makan kami sehari hari makan sayuran saja jarang makan daging paling sering ikan asin "kata nenek malah

sama saja Mak kalau sudah lapar enak semua kata nef menyenangkan hati Mak malah.

"Joni mengajak kami balik lagi ke kampung bagaimana pendapat mintuo "kata samsimar

"terserah kalian aku sudah betah tinggal disini, kalian kalau mau pulang silahkan" kata Mak malah tegas

"kamu bagaimana zundai "tanya samsimar

"aku sudah masuk sekolah disini juga sudah dapat gajian juga dari koh aseng" kata Ita dan zundai

"kalau begitu terserah , enak bagaimana

"kalau kalian sudah betah disini aku juga tak bisa memaksa" kata Joni

kemudian joni keluar setelah makan

"sampai jam berapa kita disini Joni,aku jam lima sudah harus ada di klinik buat absen "kata nef

"sebentar lagi juga balik, sekarang tiga dijalan makan waktu dua jam lima kamu sampai di rumah" kata joni

"Mak nef mau pulang dia ditelepon sama orang tua nya" kata Joni

"kenapa kamu tak bilang sama orang tua nya tadi "kata samsimar

"saya mengajak dia kesini karena cuma dia yang punya motor sehat kalau motor paman sudah tua dan mati pajak tak berani bawa jauh jauh "kata joni

"Yo lah besok besok kalau kesini pakai bis saja biar puas "kata samsimar

"ini jajan buat sekolah mu" kata samsimar memberikan duit pada Joni

"tak usah Mak kalau biaya sekolah dan hari hari saya masih bisa nyari, saya sekarang jadi kernetnya paman tamar kalau SPP dua puluh sebulan saya masih sanggup" kata joni

"sukur lah kamu sudah bisa nyari duit sendiri" kata samsimar lega

"kau , ikut ikutan tak mau baik" kata Joni

"aku sudah didaftarkan sekolah disini sama nenek sampai lulus kuliah, sekarang aku tinggal cari duit jajan saja "kata ita

"aku balik "kata Joni pamit karena nef sudah menunggu diujung gang

"berasa bawa anak kecil aku jalan sama kamu" kata Jon

"bukan apa apa dari awal kita itu sudah bohong kamu mau bidan menyusul

"nanti dicari kerumah Kasman tak ada,kita ketahuan aku kasih surat keterangan sakit palsu, kamu tak mau semua itu terjadi kan" kata nef

"bukan nya aku tak mau berlama-lama bertemu orang tuamu habiskan kita sama berbohong kalau kita kesini secara baik baik akan lain ceritanya "kata nef menceramahi joni

"lewat mana lagi kita "kata nef

"lewat pantai saja biar dapat suasana sejuk nya "kata Joni

"aku masih penasaran sama pulau bule yang menjanjikan surga dunia "kata nef

"kamu yakin mau kesana tak takut dimarahi ibu bidan" kata Joni

"selamanya ini aku sudah jenuh tiap hari direcoki dengan ilmu kedokteran terus sesekali aku butuh hiburan"

"sex sama pasangan, baru sama kamu yang kemaren aku lakukan"

"jadi selama ini kamu kemana saja 'kata Joni

"dalam kedokteran mengajarkan nutrisi yang terbuang membuat kita jadi kemas makanya aku usahakan kalau lagi onani aku tekan saluran kencing nya biar tak setetes pun sperma ku terbuang sia sia" kata nef

"kalau kamu mau ke pulau bule terdekat kita Harusnya dipertigaan tadi kita harus belok kiri

kita kepantai air manis dulu disana aku ada kenalan tempat menitipkan motor" kata Joni

kemudian nef putar arah menuju pantai air manis setelah sampai Disana

"da es kelapa muda dua "kata Joni ketika sudah sampai di kios kelapau Uda Asep langanan Amir

nef dan Joni memilih duduk dibangku yang terlindung pohon waru

"Joni apa" kabar kata Uda Asep

"baik ,Uda masih ingat sama saya "kata Joni

"ingat lah,ingatanku masih tajam walaupun kamu pakai masker dan kaca mata aku masih kenal "kata Uda Asep

ini da ,kenalkan nef temanku" kata joni

kemudian keduanya bersalaman

'Amir bagaimana masih sering ikut ayah nya mengisi kelapa muda disini' kata Joni

"sekarang dia jarang ikut bapak nya, barusan bapak nya baru mengisi Kelapa disini" kata Uda Asep

"aku baca sekarang ada menu tambahan ya buat perkasa pria "kata Joni

"benar ,tapi khusus dewasa buat anak muda aku tak berani menjual nya "kata kang Asep

"kecuali untuk saya ya Uda" kata Jonimerayu

kemudian Uda Asep kedalam warungnya membawa serbuk jamu perkasa pria

"nanti jangan kau lampiaskan pula nafsu mu sama dia,aku tak tanggung jawab "kata Uda asep

"ini buat teman, dia sudah berkeluarga sampai sekarang masih belum bisa menjebol istri nya" kata Joni mengatongi jamu perkasa ala Uda Asep

syukur lah kata Uda asep kembali ke lapak nya

setelah mereka membayar es kelapa

"Uda Asep titip motor saya mau ke pantai dulu" kata Joni

"jangan lama-lama sebentar lagi aku tutup" kata Uda Asep

"tekadmu sudah mau kepukau bule

kalau terjadi hal hal yang tak ingin kan kamu siap" kata Joni

"siap , resiko biar aku yang tanggung" kata nef

"orang orang Disana tak punya adat mereka bercinta sembarangan kamu jangan kagetkata

Joni menjelaskan

"aku sudah siap seratus persen" kata nef

kemudian Joni menghampiri motor boat yang parkir di dermaga

"mau kemana dek "kata pria tinggi tegap itu

mau kepulauan om

"mau kepulauan mana Siti Nurbaya atau pulau bule "kata pria itu

"pulau bule pak teman saya penasaran" kata joni