webnovel

Jangan Mati Sebelum Aku Terbangun

Editor: Wave Literature

A Dong terdiam sejenak ketika mendengar Bosnya berbicara dengan nada yang sangat gembira, "Baik Bos, beri aku waktu 15 menit."

Kemudian Pria Muda itu menutup teleponnya dan mengetuk-ngetukkan jari-jemarinya di atas kap mobil. Gerakannya sederhana tapi bisa menimbulkan harmoni yang sangat indah.

Ia melirik ke pemakaman sekilas, lalu langsung melompat ke kursi pengemudi dari jendela mobil, mengatur kursi untuk berbaring dengan nyaman, merentangkan kakinya yang panjang, dan menutup matanya yang jahat.

"Wen Mo, jangan mati dulu sebelum aku terbangun."

Dua kelompok yang bertarung di kuburan itu tidak tahu bahwa seseorang yang misterius muncul diam-diam.

Bagi pria berambut pirang itu, akan sangat memalukan jika mereka yang berjumlah seribu orang bisa kalah dari Wen Mo!

Bahkan walau Wen Mo terlihat mahir sekalipun, tapi ia bertarung seorang diri. Akan sangat memalukan untuk melaporkan kekalahan mereka pada wanita muda yang memberinya perintah itu!

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com