webnovel

Bab 238

Sudah menikah?" gumamku tertegun mengulang kalimat, Ibu. Hati berdenyut ngilu, nafas ini mendadak sesak. Kini pandanganku menyorot tajam kearah, Mas Ronald.

"Eh ... I-ibu," Mas Ronald membuka suara, menatap Ibu dengan mata melotot. Gelengan kepala jelas sekali terlihat. Sementara Ibu, dia terlihat salah tingkah, dengan bola mata yang mendelik ke kiri dan ke kanan.

Aku sendiri sangat shock mendengar pengakuan Ibu, berkali aku menarik nafas guna menormalkan detak jantung yang semakin bertalu-talu.

Sabarkan hatimu, Astrid!

"Kenapa Oma?" tanyaku selembut mungkin. Yah siapa tahu, ada pengakuan lainnya yang akan terucap tanpa sengaja dari mulutnya.

"Eh ... maksud Ibu, Ronald dia ..." nafas Ibu terlihat sesak, dia meraih minuman yang ada didepannya lalu meminumnya dengan rakus.

Aku melebarkan mata, tersenyum miring melihat tingkahnya. Wajah ini kubuat semanis mungkin agar semua orang yang ada disini menjadi nyaman kembali.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com