webnovel

Chapter 75

Seluruh warga yang ada disana bersorak-sorai menyambut keputusan Luffy, sementara Dalton masih merasa kaget dan bingung.

"Gantung saja bendera-bendera itu di pelabuhan dan di kota-kota di seluruh pulau," tambahnya menyebabkan Dalton dengan enggan menganggukkan kepalanya.

"Baik, kita akan gantung mereka," jawab Dalton menyebabkan Luffy tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Semoga ini bisa membantu kita mencegah serangan lain," kata Dalton menyebabkan Luffy menatapnya dengan ekspresi bingung di wajahnya.

"Serangan lagi?" Luffy bertanya ketika dia memiringkan kepalanya ke samping dan menatap ke arah raja yang baru dengan ekspresi bingung di wajahnya.

"Oh benar, Luffy dan yang lain pergi duluan untuk membawa Nami ke dokter. Jadi, kau tidak tahu mengapa Wapol pergi dan menjadi bajak laut," kata Usopp dari posisinya di lantai dekat tempat tidur Nami.

"Ya, tampaknya seorang bajak laut yang kuat dengan nama Blackbeard menyerang negara ini dengan krunya, dan bukannya membela negaranya, Wapol menarik pasukannya dan pergi setelah melihat kekuatan Blackbeard," kata Gem dengan tenang sambil bersandar ke sudut pintu.

"Blackbeard?" Luffy bertanya dengan wajah bingung. "Tidak pernah mendengar bajak laut dengan nama itu," tambahnya sebelum dia mulai berpikir.

'Blackbeard, dengan nama seperti itu membuatnya terdengar seperti mereka menantang Oyaji (whitebeard)," pikir Luffy pada dirinya sendiri. 'Apakah ini penyebab Ace ada di Paradise,' tambah Luffy di kepalanya.

"Dalton mengatakan bahwa bajak laut itu hanya memiliki lima anggota, tetapi mereka berlima sangat kuat," kata Usopp dengan ketakutan.

"Jangan khawatir tentang mereka, jika mereka mencoba sesuatu lagi, aku akan mengahabisi mereka," kata Luffy menenangkan semua orang. Luffy kemudian memandangi Nami dan berbicara padanya. "bagaimana keadaanmu?" Luffy bertanya. Nami menatapnya dan tersenyum sebelum menjawab.

"Aku merasa lebih baik, kapten," katanya dengan suara yang biasa ia gunakan tidak terdengar seperti orang sakit lagi. "Kita benar-benar harus segera pergi dan membawa Vivi pulang," katanya, menyebabkan Luffy menganggukkan kepalanya sebelum dia menjawab.

"Itu benar ... tapi dokter yang MUDA di sini," katanya sambil menunjuk Dr. Kureha, "membuatku sangat ketalutan," kata Luffy, kemudian mengela nafas dan Nami menarik selimut ke kepalanya.

"Dokter muda?" Tanya Usopp menyebabkan Luffy menggelengkan kepalanya. "Dimana?" Usopp bertanya. Ketika Usopp mengajukan pertanyaan, ia menerima tendangan di belakang kepalanya oleh dokter yang baik itu sendiri, yang membuat semua orang tertawa kecil.

"Dasar Bocah," kata dokter itu sebelum dia berbalik ke Dalton dan berbicara. "Dalton, tentunya kau tahu di mana kunci gudang senjata kan," tanya kureha, menyebabkan Dalton menatapnya dengan ekspresi terkejut di wajahnya sebelum dia menjawab.

"Gudang senjata? Mengapa kau mau masuk ke sana?" Dalton bertanya dari posisinya di tempat tidur.

"Itu benar-benar bukan urusanmu sekarang," katanya sebelum meminum lagi sake prem miliknya.

"Wapol selalu membawa kunci itu bersamanya, untuk membuatnya tetap aman katanya," jawab Dalton, "Dan dalam kasus ini, kunci itu kemungkinan diterbangkan ke langit dengan tubuhnya," tambahnya menyebabkan Luffy tertawa gugup sebelum berbicara.

"Ups," kata Luffy dengan sedikit senyum.

"Well, itu sayang sekali," kata Dr. Kureha.

"Zoro, potong pintunya," kata Luffy kepada wakil kaptennya.

"Kapten Umm," kata Zoro menyebabkan Luffy menatapnya. "Aku tidak membawa pedang," katanya menyebabkan Luffy menghela napas sebelum berbicara.

"Tentu saja tidak," kata Luffy sebelum dia berbalik ke Gem dan berbicara. "Gem, ledakkan pintunya," kata Luffy menyebabkan dia mengangguk dan melihat ke arah sang dokter, menunggunya untuk membawanya ke pintu yang di maksud.

"Bagus," jawab Kureha sebelum dia berbalik ke kelompok penduduk desa dan berbicara. "Kalian ikut denganku, aku punya sesuatu yang harus kalian lakukan," katanya menakut-nakuti penduduk desa, sebelum akhirnya mereka dengan enggan setuju dan mengikutinya dan Gem keluar pintu kamar menuju gudang senjata. Ketika kelompok itu keluar, Luffy berbalik ke nami dan berbicara.

"Nami, bersiaplah untuk pergi," kata Luffy dengan nada memerintah menarik perhatian semua orang.

"Luffy, kita tidak bisa pergi begitu saja! Dia butuh istirahat!" Teriak Vivi ketika dia berdiri dari kursinya.

"Aku tahu, tetapi kita akan memiliki dokter di kapal," jawab Luffy dengan tenang, mengabaikan fakta bahwa Vivi baru saja berteriak padanya.

"Dokter?" Zoro bertanya dengan ekspresi bingung di wajahnya. "Siapa dokter kita?" Dia bertanya.

"Dokter kita ada di sana," kata Luffy sambil menunjuk Chopper.

"A-apa?" Chopper berkata dengan terkejut sambil menatap Luffy. "Aku tidak bisa bergabung dengan kru-mu," katanya dengan suara sedih.

"Tentu kau bisa, itu akan sangat menyenangkan," Luffy menjawab sambil tersenyum.

"Aku tidak bisa ... Aku bukan manusia! Aku rusa dengan tanduk dan kuku!" Chopper berteriak sementara Luffy melihatnya dengan senyum yang masih ada di wajahnya. "Mungkin aku ingin menjadi bajak laut, tapi aku tidak bisa menjadi salah satu dari kalian! Aku bukan manusia! Aku monster dan aku tidak bisa menjadi bajak laut atau temanmu dan aku tidak bisa bergabung dengan krumu! " teriaknya dengan air mata.

Semua orang di ruangan itu memandangi rusa kecil itu dengan wajah sedih. Para gadis di ruangan menahan diri mereka untuk tidak berlari dan memeluk pria kecil yang malang itu.

"Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih, aku sangat menghargaimu karena mengajakku untuk bergabung dengan kelompok bajak laut mu. Itu sangat baik, jadi terima kasih, tetapi aku akan tinggal di sini sekarang dan jika kalian mau, kalian bisa mampir ke sini lagi dan- , "Chopper tidak bisa menyelesaikan kalimatnya, karena di potong oleh suara Luffy.

"Oh, tutup mulut dan ayo pergi," jawab Luffy dengan senyum di wajahnya yang menyebabkan Chopper mulai menangis keras sebelum dia berlari keluar ruangan.

'Kebanyakan orang tidak membuat teman baru dengan menyuruh orang lain untuk tutup mulut,' pikir Zoro sambil memandang dengan tersenyum.

"Baiklah, ayo kita tunggu di luar," kata Luffy sebelum dia melompat ke luar jendela dan melompat ke awan yang telah dia panggil sebelumnya. Luffy kemudian memasukkan tangannya ke awan dan mengeluarkan peti ukuran sedang dan membukanya.

Ketika dia membukanya, semua orang melihat isi dipenuhi transponder snail dengan semua ukuran. Luffy mengambil satu dan melemparkannya ke arah Dalton sebelum dia berbicara.

"Jika kau membutuhkanku, cukup tekan tombol dengan topi jerami," kata Luffy menyebabkan Dalton melihat ke bawah, ke arah siput dan melihat sejumlah tombol untuk di telpon, sebelum akhirnya dia melihat tombol dengan gambar topi jerami di atasnya.

"Terima kasih, untuk semuanya," kata Dalton dengan senyum di wajahnya ketika dia menyaksikan kru Luffy melompat keluar dari jendela satu per satu.

"Tak perlu khawatir," jawab Luffy. Ketika semua orang ada di awan, Luffy memberikan perintah mental untuk menurunkan dirinya ke tanah, kemudian awan mulai turun ke tanah yang tertutup salju di bawah mereka.

"Nami, apakah kau yakin kau baik-baik saja?" Tanya Usopp yang prihatin.

"Aku yakin," jawabnya sambil mengacungkan jempol. "Aku merasa baik-baik saja," katanya dengan senyum lebar yang menyebabkan adiknya juga tersenyum. Ketika awan itu berada sekitar 1 meter di atas tanah, awan itu melayang di tempat yang memungkinkan semua orang melangkah naik.