satu bulan kemudian, Kaila yang tinggal di rumah Richard yang berada di Australia mendadak mengalami muntah hebat di kamar mandi.
Uwek uwek
Suara Kaila yang berada di kamar mandi terdengar hingga keluar. Dia muntah-muntah sambil memegangi wastafel. Dia benar-benar lemas saat ini.
"Sayang, Kailaku, kamu kenapa?" tanya Richard memijat-mijat kecil tengkuk Kaila.
"Aku tidak tahu aku kenapa kepalaku sama perutku sakit," jawab Kaila.
"Hmm, apa jangan-jangan kamu hamil anakku? Kaila, kamu sudah dapat belum?" tanya Richard.
Kaila teringat dan reflek memegangi perutnya. "Apakah benar aku hamil, tapi bagaimana dengan Alder? Nanti bagaimana dengan semuanya?" gumam Kaila.
"Suamiku, aku tidak tahu," kata Kaila.
"Sini aku lap bibir kamu," kata Richard sambil mengelap bibir Kaila.
"Sapu tangan kamu jadi kotor," kata Kaila.
"Sapu tangan ini tidak ada harganya dibanding kamu. Sayangku. Kita ke dokter ya, kamu sudah pucat banget nih," kata Richard.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com