Bab 42.
Rencananya aku ingin membeli jambu merah dan buah naga untuk di jus, obat untuk Bang Ben. Kalau soal makannya masih di sediakan oleh pihak rumah sakit. Lambungnya masih bermasalah, karena berawal dari sakit typus yang merusak pencernaan lalu naik statusnya jadi DBD. Faktor pikiran juga mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang.
Selesai berbelanja kebutuhan dapur, aku pun pulang ke rumah. Sudah kangen dengan anak-anak, padahal baru semalam ku tinggalkan. Nina paling suka makan bubur Candil, aku belikan tiga porsi untuk mereka, agar tak berebut makannya. Jarak dari pasar ke rumah tak begitu jauh, jadi aku menaiki angkot saja, berhentinya tepat di depan rumah.
"Assalamu'alaikum ... Ibu pulang," seruku sambil mengetuk pintu rumah.
"Wa'alaikumsalam." terdengar jawaban serempak dari dalam rumah.
"Ibuuu pulanggg ...," seru si bungsu Nina sambil memelukku erat. Aku membalas pelukan ketiga anakku.
"Bagaimana kondisi Ayah, Bu?" tanya Sinta.
"Ayah sakit apa, Bu?" tanya Raka.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com