webnovel

The wound in my heart

Nayla seorang ibu rumah tangga mempunyai anak tiga. Sering mendapat perlakuan kasar dari Beni suaminya. Keluarga Nayla pun tak pernah di hargainya. Hingga suatu hari Ibu Nayla jatuh sakit terserang strok, sikap kasar suaminya semakin menjadi-jadi bahkan sanggup mengusir Ibu dan adiknya dari rumah yang mereka tempati. Tiga tahun kemudian Ibu Nayla meninggal dunia. Sungguh hancur hatinya menghadapi kenyataan ini. Akan tetapi sikap suaminya tidak berubah, bahkan tega berselingkuh dengan mantan pacarnya dulu. Akibat luka hati yang begitu dalam, Nayla pun pergi meninggalkan Beni, dengan membawa ketiga anaknya. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Ikuti terus ya pembaca setia, hanya di aplikasi WebNovel. Ikuti juga ceritaku yang lainnya, 1. Choise Lover 2. It's my dream

Novita_Adha · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
268 Chs

Semangkok bakso

Bab 204.

Tak lama terdengar suara klakson motor di depan pagar. Itu pasti Sinta yang pulang, kali ini Raka yang buka-in pagar. Aku menunggu nya di depan pintu rumah. Sambil senyum ku beritahu kabar baik dari Ibu dan sohibku si Vivi. Sinta yang baru turun dari motornya langsung sumringah mendengar ceritaku.

"Ibu ini loo, gak sabar banget nunggu anaknya turun dari motor," ledek Sinta.

"Hee ... hee, kabar baik ini, harus di sampaikan segera," kataku.

"Ya-sudah, kamu makanlah dulu, habis itu salat Zuhur, baru kita bicara lagi," titahku.

"Iya-Bu," sahutnya.

"Bu ... Ibu mau pergi ke mana?" Nina jadi kepo mendengar percakapan kami.

"Enggak ke mana-mana, cuma mau pergi ke loket bus travel aja," kataku.

"Ikut ya, Bu!" pintanya.

"Hilihhh ... acem bocil, ikut aja ke mana orang pergi!" ejek Raka.

"Yee, biarin ... Ibu aja gak marah kok."

"Hmm ... masalahnya motor Kakak masih muat atau enggak," ledek Sinta.

"Oh-iya, Kakak dapat kado dari teman Ibu, ya?" giliran Raka yang kepo.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com