webnovel

The wound in my heart

Nayla seorang ibu rumah tangga mempunyai anak tiga. Sering mendapat perlakuan kasar dari Beni suaminya. Keluarga Nayla pun tak pernah di hargainya. Hingga suatu hari Ibu Nayla jatuh sakit terserang strok, sikap kasar suaminya semakin menjadi-jadi bahkan sanggup mengusir Ibu dan adiknya dari rumah yang mereka tempati. Tiga tahun kemudian Ibu Nayla meninggal dunia. Sungguh hancur hatinya menghadapi kenyataan ini. Akan tetapi sikap suaminya tidak berubah, bahkan tega berselingkuh dengan mantan pacarnya dulu. Akibat luka hati yang begitu dalam, Nayla pun pergi meninggalkan Beni, dengan membawa ketiga anaknya. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Ikuti terus ya pembaca setia, hanya di aplikasi WebNovel. Ikuti juga ceritaku yang lainnya, 1. Choise Lover 2. It's my dream

Novita_Adha · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
268 Chs

Pertengkaran

Bab 247.

Setelah tiga hari di rumahku, pagi ini Sinta dan Yogi berkemas hendak pulang ke rumah orangtuanya. Kebetulan hari Minggu, Bang Ben libur bekerja. Selesai sarapan, ku lihat ia duduk di teras sambil menikmati sebatang rokok yang terselip di jarinya. Aku masih di dapur merendam kain ke dalam mesin cuci. Sedangkan Sinta membantu cuci piring bekas sarapan tadi.

"Sin ... pukul berapa pulang ke rumah sana?" tanyaku.

"Sebentar lagi, Bu! Soalnya banyak pakaian kotor di kamar kami. Kemarin gak sempat membereskannya, karena perut Sinta kram terus menerus!" jelasnya.

"Terus kapan mulai mengajar lagi?" tanyaku.

"Lusalah, Bu! Izin sakitnya kan cuma tiga hari aja," jawabnya.

"Oh-iya, jangan lupa bawa jamu yang di kulkas itu, ya! Tinggal di hangatkan saja, entar kalau udah habis, bilang ke Ibu! Biar di buatkan lagi," kataku.

"Iya-Bu, Sinta letak di atas meja dapur ajalah, biar tak lupa bawanya!" Sinta membuka kulkas dan mengeluarkan botol jamu.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com