webnovel

The wound in my heart

Nayla seorang ibu rumah tangga mempunyai anak tiga. Sering mendapat perlakuan kasar dari Beni suaminya. Keluarga Nayla pun tak pernah di hargainya. Hingga suatu hari Ibu Nayla jatuh sakit terserang strok, sikap kasar suaminya semakin menjadi-jadi bahkan sanggup mengusir Ibu dan adiknya dari rumah yang mereka tempati. Tiga tahun kemudian Ibu Nayla meninggal dunia. Sungguh hancur hatinya menghadapi kenyataan ini. Akan tetapi sikap suaminya tidak berubah, bahkan tega berselingkuh dengan mantan pacarnya dulu. Akibat luka hati yang begitu dalam, Nayla pun pergi meninggalkan Beni, dengan membawa ketiga anaknya. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Ikuti terus ya pembaca setia, hanya di aplikasi WebNovel. Ikuti juga ceritaku yang lainnya, 1. Choise Lover 2. It's my dream

Novita_Adha · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
268 Chs

Banjir kado dan rejeki

Bab 229.

Dari jauh aku perhatikan Wira, sepertinya hendak pulang. Ia merogoh saku lalu mengeluarkan amplop dan menyelipkan ke tangan Bang Ben. Tak lama Kak Eli keluar dari dalam rumah sambil menenteng bungkusan. Ia menyelipkan ke tangan Wira.

Bang Ben langsung garuk kepala, lihat tingkah konyol kakaknya. Hm ... seperti baru menghirup udara segar di tengah sempitnya ruangan, Kak Eli menarik nafas lega.

Entah memang kebetulan, atau tidak. Mobil Kak Eli tadi sore di bawa pulang oleh Tika. Sampai sekarang belum datang kembali menjemput mamanya. Jadi Kak Eli inisiatif untuk sekalian minta di antar pulang oleh Wira. Aku dan Bang Ben saling tatap dan bingung lihat sikap Kak Eli.

"Aku pamit ya, Bang Ben, Nay!" ucap Wira sambil menjabat tangan kami.

"Iya, hati-hati! Kakakku jangan sampai lecet, harus di antar sampai depan pintu, ya!" canda Bang Ben.

"Iya ... santai aja, kami langsung pulang kok! Gak belok lagi," balas Wira sambil melirik ke arahku.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com