Malam harinya setelah jam pulang kantor, Aslan dan Nadia segera bergegas pergi meninggalkan gedung kantor mereka. Leon pun ikut bersama mereka dan duduk di depan bersama Supir yang mengantar mereka.
"Lu kangen sama Leon, Nad?" Tanya Aslan tiba-tiba.
Nadia yang sedang memperhatikan gerimis di luar mobil mereka langsung menoleh pada Aslan. "Kenapa lu tiba-tiba nanya kaya gitu?"
"Mau tahu aja," sahut Aslan.
Nadia mendesah pelan. "Biasanya kalau di dalam mobil seperti ini, gue pasti bakal nyerocos sendirian sementara dia cuma manggut-manggut doang. Tapi, gue kangen situasi kaya begitu."
"Apa yang paling bikin lu kangen sama dia?" Aslan kembali bertanya pada Nadia.
"Gue kangen semuanya. Muka seriusnya, ketawanya, caranya dia motongin daging buat gue, gue bahkan kangen ajakan mandi barengnya." Nadia tertawa pelan setelah menyelesaikan ucapannya.
Aslan mengerjap tidak percaya. "Wow, kalian pernah mandi bareng?"
Nadia menyengir pada Aslan. "Rahasia."
"Lu cinta sama dia, Nad?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com