"Kita pernah ketemu di mana?" tanya Aslan pada Raline begitu mobil yang mereka naiki pergi meninggalkan rumah sakit.
"Pertemuan pertama kita jauh sebelum kita ngga sengaja ketemu di pemakaman waktu itu," jawab Raline.
Levi melirik Aslan yang duduk di sebelahnya. Ia kemudian bertanya pada Aslan dengan suara yang mirip sebuah bisikan. "Lu yakin ngga kenal sama dia?"
Aslan menggeleng pelan.
"Gue bisa dengar omongan kalian berdua," sela Raline.
Aslan dan Levi saling lirik. Aslan kemudian berdeham pelan.
"Sorry. Soalnya gue benar-benar ngga ingat kapan kita pernah ketemu selain waktu di pemakaman itu," ujar Aslan.
"It's okay," jawab Raline.
"Mungkin next time gue bakal tanya-tanya sama lu. Tapi sebelumnya, gue mau minta tolong sama lu," ujar Aslan.
Raline mengangguk-anggukkan kepalanya. "Gue juga udah tahu tujuan lu ketemu sama gue."
Aslan dan Levi kembali saling lirik.
Raline berdecak pelan. "Anggap aja, gue ini punya anugrah yang ngga dipunya sama orang lain."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com