Leon mengerutkan keningnya setelah mendengarkan ucapan Aslan. "Lu bilang apa barusan?"
"Respon badan lu semakin baik. Itu yang gue denger dari Nadia," jawab Aslan.
Leon mengerjap tidak percaya. Ia mengingat apa yang terjadi padanya tadi siang ketika ia merasakan sebuah sentuhan pada tangannya. "Apa ini gara-gara gue menyerap energi lu terlalu banyak?"
Aslan mengangkat bahunya. "Bisa jadi."
"Lu sendiri gimana? Lu ngerasa ada yang aneh sama badan lu ngga?" tanya Leon.
Aslan menggelengkan kepalanya. "Kaya biasa aja. Badan gue lemes, kepala gue kaya muter-muter. Tapi kali ini gue sampai dikasih obat penenang sama vitamin. Kata Karin, Dokter cuma bilang gue kecapekan."
"Yakin lu? Cuma itu doang yang lu rasain?" sahut Leon.
"Ya emang seperti biasa aja. Setelah istirahat, gue udah ngerasa baikan," jawab Aslan.
Leon menghela napas panjang. "Baguslah kalau begitu. Mungkin teori lu waktu itu benar."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com