"Kamu ngga ke Millenium lagi?" tanya Leon begitu Nadia menjawab panggilan telponnya.
Nadia melepaskan sepatunya dan segera duduk di sofa yang ada di ruang tengah apartemennya. "Udah cukup pengarnya semalem. Kalau malam ini aku minum lagi, kemungkinan besok pagi aku ngga bisa bangun."
Leon tertawa pelan. "Tadi pagi kalau bukan aku yang bangunin, kamu ngga bakal bangun."
"Thank you kalau begitu," ujar Nadia.
"Thank you aja ngga cukup," sahut Leon.
"Kamu mau aku ngapain?"
Leon terkekeh.
Nadia langsung menyela. "Pasti otak kamu udah mikirin sesuatu yang kotor."
"Ya, ngga lah." Leon tertawa. "Kamu terlalu curiga. Aku punya kejutan buat kamu. Sengaja aku kasih tahu biar kamu ngga terlalu kaget."
"Emangnya kamu punya kejutan apa?" Tanya Nadia.
"Nanti aja kamu lihat sendiri setelah barangnya sampai," jawab Leon.
"Aku jadi semakin curiga," ujar Nadia. Ia tertawa pelan sambil menaikkan satu alisnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com