webnovel

The Story of Dusk -Indonesia-

Dia pergi ke tempat yang tidak seharusnya dia kunjungi. Dia mengambil jalan yang seharusnya tidak diambilnya. Dan… Dia mencintai seseorang yang seharusnya tidak dia cintai. ******** Dia dikirim kepadanya untuk mengambil informasi, tetapi nasibnya berubah ketika dia jatuh cinta padanya… ******* SNIPPET ******* "Luna." Dia berkata. Mata gadis itu begitu menawan sehingga Xiao Tianyao tidak bisa mengalihkan perhatian darinya, seolah-olah ada sesuatu yang merasuki jiwanya. "Cantik ..." Dia terus mengulangi kata yang sama dalam lamunannya. "... Semua orang istana dari Kerajaan Xinghe akan dihukum mati," seorang Kasim menambahkan beberapa informasi sebelum dia mengakhiri keputusan itu. Setelah itu, seorang prajurit melangkah maju dan hendak meraih tangan Luna dengan niat untuk menyeretnya pergi. Namun, secara mengejutkan Xiao Tianyao memegang tangannya sebelum dia bisa menyentuhnya. "Jauhi dia," Xiao Tianyao berkata dengan dingin. Dengan ekspresi bingung dia bertanya. “Tapi, Jenderal… keputusan itu mengatakan kita harus membunuhnya.” "Aku menginginkannya." Dia berkata dengan final. "Tapi, Pangeran Xiao Tianyao tindakanmu bertentangan dengan keputusan Kekaisaran..." balas sang kasim itu. Xiao Tianyao tidak mengatakan apa-apa lagi ketika dia membantu Luna untuk berdiri, mengabaikan semua mata yang bertanya-tanya saat dia membawanya pergi. Sikap Xiao Tianyao yang tak terduga membuat bingung semua orang yang hadir di sana. ************************ Update setiap Senin dan Selasa Pkl. 10.00 wib. ************************ ##Meet me on instragram : jikan_yo_tomare Disclaimer : cover picture is from pinterest.com Check out my other stories: **PURPLE DUSK TILL DAWN: dearest through the time –Indonesia- **Cinta sang Monster **MARRIED TO A STRANGER

jikanyotomare · Historia
Sin suficientes valoraciones
165 Chs

KAUM PENGENDALI PIKIRAN TERAKHIR YANG SELAMAT

Xiao Jun, Liu Wei dan kedua bawahan Xiao Jun yang lain telah berhasil melewati garis perbatasan dari Kerajaan Azura, ketika mereka memisah arah jalan mereka.

Liu Wei membawa kedua bawahan lainnya itu bersama dengannya untuk pergi ke arah Utara, dimana panti asuhan Kerajaan Xinghe berlokasi untuk mengantarkan pesan Xiao Jun untuk Ye Xiu, sedangkan Xiao Jun terus membawa kudanya berlari menuju ke tempat dimana pasukan Xiao Tianyou melanjutkan untuk mengepung Kota keempat di Xinghe.

Itu membutuhkan waktu lebih dari 10 hari bagi Xiao Tianyou untuk berhasil mencapai lokasi Xiao Tianyou dari Ibu Kota dan menyelinap ke tendanya. Ia juga berasal dari kemiliteran, meskipun ia sangat jarang untuk berada di medan perang. Tidak seperti adiknya. Namun, itu bukanlah masalah besar baginya untuk datang tanpa diketahui oleh siapapun.

Xiao Jun sedang duduk dengan santai ketika Xiao Tianyou berjalan masuk kedalam tendanya dengan ekspresi wajah yang sangat terkejut karena melihat Xiao Jun telah berada di dalam dan menunggunya.

"Apa yang kau lakukan disini?!" Xiao Tianyou berteriak kepada Xiao Jun.

"Begitukah caramu menyapaku setelah kita tidak bertemu selama setengah tahun terakhir ini?" Xiao Jun cemberut karena merasa tidak senang.

"Jika hanya itu yang ingin kau katakana, pergilah sebelum aku meminta seseorang untuk menyeretmu kembali ke Ibu Kota." Xiao Tianyou berkata dengan enteng sebelum ia mengambil posisi duduk di sebelah Xiao Jun.

"Ck, adikku adalah seorang yang kejam." Kata-kata Xiao Jun membuat Xiao Tianyou mengarahkan tatapannya. Ia terbatuk sesaat sebelum menjadi lebih serius. "Aku memiliki beberapa berita."

"Aku yakin kau memilikinya."

"Aku ingin kau menghancurkan Xinghe."

"Sekedar mengingatkanmu, bila saja kau belum mengetahui soal ini," Xiao Tianyou mengangkat kedua alisnya. "Aku sedang bekerja untuk itu sekarang."

"Ya, aku tahu tapi sebelum itu aku ingin kau ikut bersamaku."

"Kemana?"

"Ke Sekte Pedang Gunung Sui."

"Untuk?"

"Ada sesuatu yang ingin kuberitahukan kepadamu dan ingin kutunjukkan."

"Aku tidak bisa pergi. Kau tahu aku tidak bisa meninggalkan tempat ini, Tetua Dam akan membuat keributan tentang masalah ini. Karena kau telah menentangnya, tidak akan baik bagi pihak kita untuk kehilangan kepercayaannya. Dukungan dari Klan Pedang Hitam sangat penting untuk kita sekarang."

"Aku tahu, tapi masalah ini juga sangat penting sekarang." Xiao Jun tetap bersikeras.

"Beritahu aku apa masalahnya dan aku akan lihat apakah itu penting atau tidak." Xiao Tianyou melipat kedua lengannya sambil menyandarkan tubuhnya di kursi, menunggu penjelasan dari Xiao Jun.

"Apa kau ingat tentang anak dari pengendali pikiran yang terakhir, yang dibunuh oleh Kakek kita sekitar 62 tahun lalu?"

"Hmm, tubuhnya menghilang ketika pengeksekusian telah berakhir."

"Dia berhasil selamat."

"Aku telah menebaknya." Xiao Tianyou berkata dengan enteng. Karena tidak ada orang yang dapat menemukan tubuhnya yang sudah mati, kemungkinan bagi anak itu untuk selamat sangat tinggi.

"Namanya adalah Modama, dia adalah seorang pengendali pikiran seperti ayahnya dan dia adalah ketua dari Klan Misty Cloud." Xiao Jun menatap adiknya dengan perasaan yang tak karuan.

Kakek mereka telah membantai seluruh pengendali pikiran dan Modama adalah satu-satunya dari kaum mereka yang selamat. Sekarang, Modama bergabung dengan Kaisar dari Kerajaan Azura saat ini, Xiao Zi, untuk membunuh mendiang ayahnya, maka Xiao Zi dapat merebut takhta itu.

"Aku tidak yakin dengan keterlibatan Kaisar Xinghe di dalam air keruh ini. Apakah Paman Xiao Zi sedang berada di dalam akal sehatnya ketika ia membunuh orang tua kita atau itu memang keinginannya, tidak ada bukti di balik kedua alasan itu." Xiao Jun menjawab pertanyaan dari Xiao Tianyou, walaupun ia belum menanyakannya.

"Tidak hanya Xinghe, jika Modama adalah orang terakhir yang selamat dari kaum pengendali pikiran, maka ia tidak akan berhenti hingga Azura hancur juga." Xiao Tianyou menggumankan opininya.

Xiao Jun mengangguk karena merasa setuju. Itu tidak sulit untuk menarik benang dalam situasi kacau ini. "Aku ingin kau untuk bertemu dengan seseorang. Maka dari itu kau harus ikut denganku, dalam hal ini Xinghe akan dihancurkan dalam beberapa bulan."

"Kau tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan situasi ini, Jun." Xiao Tianyou memperingatinya.

Xiao Jun menggelengkan kepalanya dan berkata dengan lelah. "Tidak, seperti apa yang telah aku katakan, aku datang untuk memintamu menghancurkannya."

Jika Kerajaan Xinghe berada di bawah kendali Modama maka itu akan sia-sia bahkan walau dengan secara ajaib ia menemukan cara untuk menyelamatkan Kerajaan itu, tidak perlu menyebutkan bahwa ia tidak memilikinya.

"Aku akan mencari jalan untuk pergi." Xiao Tianyou menyimpulkan.

***

Di tengan malam kedua kakak beradik itu pergi menuju reruntuhan dari Sekte Pedang Gunung Sui. Xiao Tianyou menyerahkan para pasukan itu kepada Utara untuk mengaturnya saat ia pergi dengan tergesa-gesa.

Pada saat mereka sampai di sisi lain dari Gunung dimana pintu masuk asli dari Sekte Pedang Gunung Sui berlokasi, ada 2 orang lain yang telah menunggu kedatangan mereka.

Xiao Tianyou menyadari salah satu dari mereka adalah Ye Xiu, Guru dari kakaknya di Sekte Pedang Gunung Sui, tapi ia mengetahui siapa yang satunya lagi.

Xiao Tianyou dan Xiao Jun turun dari kuda mereka dan berjalan mendekat kepada kedua orang itu.

"Guru." Xiao Jun membungkukkan tubuhnya dengan hormat sementara Xiao Tianyou hanya sedikit membungkuk. "Ye Bai." Xiao Jun memanggil pria lainnya.

Pria yang disebut dengan nama Ye Bai tidak menghiraukan sapaan dari Xiao Jun. "Aku turut berduka atas kehilanganmu." Xiao Jun melanjutkan dengan nada suara yang penuh dengan kesedihan.

Pria itu masih saja mengabaikan Xiao Jun sambil berjongkok dan menyandarkan tubuhnya di sebuah gerbang masuk yang telah usang.

"Dia akan baik-baik saja." Ye Xiu berkata dengan nada yang pelan dan menghela napas dalam.

Ye Bai telah menjadi seperti itu sejak mereka menguburkan tubuh Su Zhang Li dan Ye Qing. Ye Xiu tidak ingin memberatkannya dengan memberikan beban lain di bahu adiknya, namun Ye Xiu masih membutuhkan Ye Bai dalam masalah ini.

Xiao Tianyou memberikan tatapan bertanya-tanya kepada Xiao Jun. "Dia kehilangan istri dan anaknya." Xiao Jun bergumam.

"Guru, apakah kau telah berhubungan dengan Pangeran Qi Xunyi?" Xiao Jun bertanya.

"Ya, Pangeran Qi Xunyi telah memastikan tentang keterlibatan dari Kaisar kerajaan Xinghe mengenai pembunuhan orang tuamu, tapi…" Ye Xiu menjawab dengan ragu-ragu.

"Tapi?" Xiao Tianyou menyambar.

"Tapi ia masih tidak yakin jika Ayah Kekaisarannya berada di bawah hipnotis atau tidak. Dia masih membutuhkan waktu untuk memastikan hal itu."

"Kita kehabisan waktu sekarang, kita tidak bisa memberikannya waktu lebih dari ini." Xiao Jun berkata dengan mengeluh.