"Liat sini lah, Beb," kata Pete lagi, membujuk gue.
Selesai memposting story di Instagram, gue langsung mengangkat kepala menatap ke Pete.
"Iya, kenapa?" Akhirnya gue menoleh ke Pete, menatap dia.
Pete langsung tersenyum ketika mata kita bertemu.
"Kawin yuk!"
Hah?
Satu detik.
Dua detik.
Tiga detik.
Gue terdiam seribu bahasa mendengar dua kata yang keluar dari mulut Pete.
Mungkin ekspresi gue sekarang udah kayak orang bodoh yang tak tau apa apa. Sedangkan Pete masih setia menatap gue sambil tersenyum, menunggu jawaban gue dengan antusias.
Anjir! Pete ngajak kawin udah kayak mau ngajak jalan. Santai bener.
Detik berikutnya gue langsung tertawa kencang karena Peter. Tampaknya hidup Si Pete ini bener bener absurd dan abstrak.
"Kenapa ketawa?" tanya Pete, tapi anehnya, dia juga ikutan ketawa sama gue.
"Candaan lo out of the box banget wey," ucap gue masih mengakak.
Pete lantas terdiam. "Lu anggap ini bercanda?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com