webnovel

The Power of Laura

Laura,seorang pemburu 'laki-laki' cantik,tampan nan seksi,tak sengaja mengalami kecelakaan ketika mengikuti acara penjelajahan di hutan yang katanya begitu tersembunyi dan sulit dijelajahi.Ia terluka.Namun daripada kesakitan dan takut,ia malah kesal sendiri.Ya karena dia sendirian dan nampak nya teman-teman nya tak menyadari hilang nya dia. Hingga ia bertemu dengan seorang pemuda super tampan yang nampak nya tersesat dan juga terluka di hutan itu.Saat pertama kali ia melihatnya,Laura benar-benar terpesona.Bagaimanapun,sebagai seorang 'pemburu',untuk pertama kalinya ia melihat yang semenakjubkan ini.

SakuraBlossom667 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
36 Chs

4.Waktu Berdua

Entah kenapa hanya dalam pertemuan singkat ini,Laura merasa ada yang aneh dengan dirinya.Biasanya ia akan membiarkan orang lain yang berusaha membuatnya mau mengobrol dengan mereka.Namun dengan orang ini,dia dengan senang hati mengajak nya mengobrol terlebih dahulu.

"Gabriel,tubuh mu hangat sekali" bisik Laura seraya menenggelamkan kepalanya dibahu lebar dan super nyaman Gabriel."Benarkah? Apa kau menyukainya?" tanya Gabriel antusias.Laura tersenyum tipis.Kenapa Gabriel bisa sepolos ini?!

"Hehe ya.Ini terasa sangat nyaman.Melebihi selimut dan ranjang di kamarku" jawab Laura enteng,tanpa malu-malu sedikitpun.Gabriel hanya terkekeh pelan.

Karena kaki Laura terluka parah,Gabriel dengan senang hati mau menggendongnya.Awalnya Laura menolak.Karena ia yakin pasti berat dan juga akan membuat Gabriel kelelahan.Apalagi Gabriel baru saja bangun.Namun,Gabriel memaksanya dengan menggunakan tatapan memelas itu.Bagaimana bisa Laura menolaknya?! Jadi,ia pun mengalah dan memilih mengikuti saja keinginan Gabriel.

"Gabriel,berapa umurmu?" tanya Laura memecah keheningan."17 tahun" jawab Gabriel cepat."Wah,berarti kita seumuran.Senang deh" kata Laura seraya mengangguk-anggukkan kepalanya."Lalu,kau sekolah dimana?" tanya Laura,lagi.

"Aku tidak sekolah"

Eh?

"Kenapa?" tanya Laura terkejut."Membosankan" jawab Gabriel tanpa beban."Aish,kau ini.Sekolah itu penting tahu.Kau bisa mendapat teman dan mengetahui segala hal disana.Juga mendapat pengalaman-pengalaman menyenangkan" nasehat Laura,memulai mengoceh.

Gabriel sendiri hanya tersenyum tipis setiap mendengarkan ocehan demi ocehan gadis itu.Wajah tampan nya nampak kalem namun ada ketegasan disana.Mode serius nya,versi asli dirinya.

"Haah,kau mendengarku?" tanya Laura memastikan.Jika Gabriel menjawab 'tidak' dia tak akan ragu untuk memukulnya.Seenaknya saja mengabaikan nya saat berbicara."Ya,aku mendengarmu" jawab Gabriel lembut.Membuat Laura lega.

"Bagus,lalu apa yang kau lakukan selama ini?" tanya Laura penasaran."Diam di rumah" jawab Gabriel singkat.Laura diam,saking tercengang nya."Kau tidak kesepian?" tanya Laura."Tidak" jawab Gabriel seraya terkekeh pelan."Kenapa aku harus?" sambung Gabriel dengan pertanyaan.

"Hei jangan mengatakan hal seperti itu.Setiap makhluk hidup saling membutuhkan satu sama lain.Kau tidak akan mungkin sendirian.Kau hanya tidak menyadari bahwa kau membutuhkan orang lain" jelas Laura tegas."Benarkah?" tanya Gabriel memastikan.

"Ya! aku yakin itu! Aku pun dulu berpikir seperti itu.Tapi aku sadar bahwa aku membutuhkan orang lain.Jika tidak,bagaimana aku bisa mendapat teman? yang akan menolong saat kesulitan? Yah walau tak sepenuhnya akan seperti itu " kekeh Laura namun terdengar sedih.

"Kau sedih?" tanya Gabriel yang mampu membaca kesedihan dari gadis itu."Ha? Sedih? jangan bercanda!" cetus Laura menyangkal.Ekspresi Gabriel dingin."Jangan berbohong.Semakin banyak kau berbohong,kau akan semakin terluka" nasehat Gabriel.

"Wah,kau ini selain pintar menebak emosi orang lain,nampak nya kau juga cukup keras kepala" kata Laura dengan nada malas."Yah,sudah tak ada gunanya kututupi lagi,bukan? Toh aku yakin setelah kita berhasil keluar dari sini,kita tak akan bertemu kembali" sambung Laura tanpa beban.Tak menyadari bagaimana menyeramkan nya ekspresi kesal Gabriel yang sekarang.

Laura menyandarkan kembali kepalanya di bahu lebar yang begitu nyaman milik Gabriel saat tangan nya memeluk leher pemuda itu longgar.

"Well,menjadi populer itu tak menyenangkan.Aku mau sombong,bahwa aku selalu dekat dengan lawan jenis dan aku selalu mampu berteman baik dengan mereka.Orang-orang selalu menganggapku gadis yang buruk lah,murahan lah,femme fatale atau apalah.Hanya karena aku selalu dekat dengan laki-laki namun nampak hanya mempermainkan perasaan mereka" cerita Laura.Gabriel diam menyimak.

"Padahal aku tidak berniat seperti itu.Aku hanya bercanda dan bersikap biasa saja.Tak tahu kenapa mereka memiliki perasaan seperti itu padaku" sambung nya tanpa beban.Entah dia memang jahat,bodoh atau memang polos?

"Para gadis membenciku.Walau di depan mereka nampak biasa saja bahkan memujiku,di belakang ku mereka mengejek dan menghina ku.Menyebalkan" keluh Laura."Tapi aku tidak peduli.Toh untuk apa aku mengurusi mereka? membuang waktu dan tenaga ku saja" sambung nya kembali tanpa beban.

"Apa kau tidak memiliki teman dekat perempuan?" tanya Gabriel memastikan."Ya,tapi dulu" jawab Laura.Ia menghela napas lelah."Saat itu memang aku bodoh atau terlalu suka mengalah.Entahlah,karena aku selalu membiarkan mereka membuatku memprioritaskan mereka" sambung Laura,sengaja berbelit-belit.Namun dengan kecerdasan Gabriel,ia mampu memahaminya.

"Suatu hari ada laki-laki yang menyukai sahabatku dan sahabatku pun nampak menyukainya.Saat itu dia mengirimkan pesan padaku bahwa ingin tahu apa saja tentang kami.Ya,aku katakan saja yang sejujurnya.Namun setiap kali aku dan sahabatku bertemu mereka,dia hanya selalu menyapaku.Kupikir itu karena dia terlalu malu untuk menyapa sahabatku.Tapi..."

"Dia menyukaimu?" tebak Gabriel."Tepat!.Dan karena itu,sahabatku membenciku dan memutuskan persahabatan kami.Aku bahkan sudah menolak laki-laki itu,tapi dia tak menyerah.Dan akhirnya semua orang menyangka aku sebagai perusak hubungan orang.Jadi,aku marah.Karena orang sudah berpikiran begitu,kenapa aku tidak melakukan seperti yang dikatakan orang saja? jadi kuterima saja dan kuhempaskan perasaan laki-laki itu.Aku jelas puas,namun dia tetap tak menyerah setelah kuputuskan dengan buruk.Ia mengaku bahwa aku adalah cinta pertama nya,ck" jawab Laura seraya berdecak diakhir.

Gabriel mengangguk-angguk,mengerti.

Jika begini,bukan karena dia bodoh atau polos.Dia...memang sudah jahat.Namun mendengar dari keseluruhan ceritanya sendiri,ia mengerti.Laura jahat karena orang-orang menyakitinya.Laura bukan tipe lemah yang hanya akan pasrah.Dia akan menggigit atau memukul balik sebagai pembalasan dan...perlindungan diri untuk menutupi kesedihan nya.

Tatapan Gabriel melembut.

"Kembali ke topik utama.Lalu,bagaimana dengan mu? Sampai kapan kau akan seperti ini?" tanya Laura gemas."Sampai...ada yang mau menerimaku apa adanya" jawab Gabriel tulus.

"Menerima apa adanya? Pasti ada banyak! Apalagi para gadis-gadis akan memujamu! Lihat wajah dan penampilan mu! Kau tak perlu khawatir untuk kesepian lagi!" seru Laura gemas sekaligus tak percaya akan kata-kata Gabriel sebelumnya.

"Begitukah? Tapi yang kutahu tidak seperti itu" jawab Gabriel datar."Apa maksudmu?" tanya Laura tak mengerti.Gabriel menghentikan langkah nya secara mendadak.Membuat Laura mengangkat kepala nya dan kini mereka bertemu tatap.Karena Gabriel berbalik untuk menatapnya.

"Aku bukan orang yang baik" ucap nya."Ha? Lalu jika kau bukan orang baik,kenapa kau mau membantuku?" balas Laura membuat Gabriel diam."Aku ini makhluk yang buruk.Semua orang takut dan membenciku" sambungnya."Lalu? Bagiku,kau ini seperti makhluk suci yang turun dari langit! mana mungkin! Aku sendiri tidak takut atau bahkan membencimu.Bahkan orang-orang pasti memujamu!" jawab Laura menentang.

"Aku ini bukan makhluk yang sempurna.Aku ini,cacat" jawab Gabriel yakin.Laura menatapnya dalam dan serius."Tak ada satupun makhluk yang sempurna,Gabriel.Terkadang kita,para manusia lebih cacat dari pada makhluk lain.Dan juga,kau dan aku itu manusia.Seharusnya kau mengetahui ini dengan jelas" jawab Laura serius.

Senyum dingin muncul di bibir menawan Gabriel.

"Sayang nya bukan"

Apakah Gabriel bakal ngungkapin jati dirinya???

Well tunggu aja di next chapterrr

Thank Youu

SakuraBlossom667creators' thoughts