webnovel

The Power of Laura

Laura,seorang pemburu 'laki-laki' cantik,tampan nan seksi,tak sengaja mengalami kecelakaan ketika mengikuti acara penjelajahan di hutan yang katanya begitu tersembunyi dan sulit dijelajahi.Ia terluka.Namun daripada kesakitan dan takut,ia malah kesal sendiri.Ya karena dia sendirian dan nampak nya teman-teman nya tak menyadari hilang nya dia. Hingga ia bertemu dengan seorang pemuda super tampan yang nampak nya tersesat dan juga terluka di hutan itu.Saat pertama kali ia melihatnya,Laura benar-benar terpesona.Bagaimanapun,sebagai seorang 'pemburu',untuk pertama kalinya ia melihat yang semenakjubkan ini.

SakuraBlossom667 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
36 Chs

17. Cemburu

"Mirip seperti mu"

Seperti yang diharapkan.Tapi walau begitu,apa Laura akan mengingat dan menyambungkan semua nya?

"Benarkah?" tanya Gabriel lirih.Pegangan tangan nya mengendur."Ya" jawab Laura seraya mengangguk-angguk,ekspresinya serius."Mungkin di mimpi,aku banyak berkhayal dan memimpikan hal unik seperti itu!" sambung nya dengan senyum cerah.

Gabriel tersenyum tipis.

Itu bukan khayalan dalam mimpi.Tapi memang kenyataan nya seperti itu.Hanya saja awal yang indah itu akan berakhir tragis dan menyedihkan.Dan sekarang,dengan kesempatan ini...mana mungkin dia mampu melewatkan nya?

"Bagaimana jika itu bukan khayalan dalam mimpi?" tanya Gabriel seraya tersenyum cerah.Berpura-pura akting dan bertanya bercanda."Maksudmu.. jika kamu benar-benar seperti laki-laki di mimpiku?" tanya Laura balik yang diangguki Gabriel.

"Tentu saja aku akan senang! Itu akan menjawab rasa penasaran ku! Aku selalu ingin tahu,apa itu betul adanya? Apalagi jika dia setampan kamu...kenapa tidak?" goda Laura sembari tertawa terbahak-bahak.Gabriel yang diam pun ikut tertawa.Seperti yang diharapkan dari jawaban gadis itu.Dia memang tak banyak berubah.

"Kau tidak akan takut?" tanya Gabriel serius.Tawa Laura mereda perlahan,dan balik menatap tepat ke iris cerah itu.Ia dapat melihat pantulan wajah cantiknya dari sana.Laura merasa takjub.Seolah ia masuk ke mimpi yang sama itu...

"Tentu saja"

🌹🌹

Laura dan Gabriel kembali ke kelas setelah bel masuk berbunyi.Keduanya nampak akrab.Laura sendiri bahkan tanpa ragu bercanda padanya.Gabriel sendiri dengan senang hati menanggapinya.Selama Laura bahagia.

Seperti biasa,orang-orang berbisik,membicarakan mereka.Terutama Laura.Karena apa? Baru saja pemuda super tampan itu datang sebagai murid baru,dalam beberapa jam berhasil di gaet Laura.Jelas mereka kesal.Semua most wanted rata-rata berhasil Laura dapatkan.

Laura mengabaikan mereka.Sementara Gabriel,walau dia diam saja,bukan berarti dia tidak kesal.Bukan hanya kesal,dia sangat marah.Namun ia ingat untuk membiarkan saja.Takut malah menimbulkan masalah untuk Laura.

Selama jam pelajaran berlangsung,Laura dan Gabriel sangat kompatibel.Bahkan saat mereka diberi tugas untuk melakukan analisis terhadap uji coba gerakan pada fisika.Membuat Mrs.Anne memuji keduanya.Membuat siapapun iri.

"Nanti mau pulang bersama? Atau dijemput?" tanya Gabriel saat ada sedikit waktu untuk mengobrol sejenak."Ya.Tapi aku sudah memberi tahu kakak ku,supaya batal menjemputku.Karena aku akan pulang bersama mu" jawab Laura seraya terkekeh pelan.

Ia yakin,pasti Lucas akan sangat kesal.Karena ia sengaja terus menerus mengatakan kata 'pacar' atau 'malaikat ku' untuk merujuk kepada Gabriel.Membuat Lucas merasa mual.

Gabriel tertawa pelan melihat ekspresi penuh kemenangan Laura.Ia secara kasar dapat tahu apa yang dipikirkan gadis itu.Sesaat kemudian,matanya yang menatap ke bawah memiliki beberapa kesedihan.

Bahkan saat dia tidak ingat atau lupa pun,sikap nya tidak pernah berubah.Caranya dia memperlakukan dirinya,tidak pernah berubah sedikit pun.Hanya tinggal menunggu waktu...menunggu semuanya terungkap...

🌹🌹

Bel pulang berbunyi.

"Sampai jumpa nanti,semuanya.Jangan lupa kerjakan tugas yang kuberikan" pamit Mrs.Anne yang dijawab serempak semua murid.Laura membereskan buku-buku nya ke dalam tas.Begitupun dengan Gabriel.

"Hm,permisi...Gabriel,apa kamu mau pulang bersama ku?"

Seorang gadis cantik dengan malu-malu menghampiri dan bertanya.Laura menatap gadis itu dingin.Alis nya sedikit di kerutkan.Ada kekesalan di mata nya.Apalagi gadis itu berani bertingkah lembut dan malu-malu di depan nya dan Gabriel.Namun Laura memilih berpura-pura mengabaikan dan lanjut membereskan buku-buku pelajaran nya.

Gabriel sendiri melihat ketidaksenangan pada Laura,namun gadis itu berusaha menutupi nya.Sangat menggemaskan.Ia kembali mengalihkan atensi nya pada gadis yang malu-malu di depan nya.Ekspresi lembut nya menghilang.Tergantikan dengan kedinginan yang tajam.

"Maaf,aku tidak bisa pergi bersama sembarang orang" sangat kasar.Padahal mereka teman sekelas,namun Gabriel mengatakan hal itu.Membuat Laura tercengang dan gadis yang bertingkah malu-malu itu ikut terkejut tidak percaya.

Laura tak bisa menahan tawa nya dan hanya menunduk.Sementara wajah gadis itu pucat.Itu sangat memalukkan.Para gadis yang melihat dan juga berinisiatif untuk mengajak pulang bersama Gabriel,terhenti.Dia...dingin sekali! Menyamai Raphael si Ice Prince! Juga...kenapa mereka yang seperti itu hanya luluh oleh Laura?!

"Ka-kalau begitu,maaf...hm..aku permisi" pamit gadis itu kemudian segera berlari keluar kelas.Semua orang nampak prihatin,namun tak bisa melakukan apapun.

Gabriel mengalihkan pandangan nya dan melihat Laura yang kini terlihat rileks."Apa kamu senang?" tanya Gabriel lembut.Eh?.Laura berbalik,menatapnya."Kenapa? Ck,kamu kesal dan ingin pulang bersamanya? Silahkan" jawab Laura datar.Namun nampak kekesalan di matanya.Ia pikir Gabriel sengaja mengusir gadis itu karena takut ia marah.Bukan karena ia tak suka gadis itu.

"Hey,kenapa mengatakan itu? Aku jujur bukan untuk membuatmu senang.Mereka benar-benar menjijikkan" jawab Gabriel lembut seraya tersenyum halus.Benar-benar seperti malaikat.Kontras sekali dengan kata-katanya yang terlampau kasar.

"Begitu ya.Baguslah" jawab Laura pura-pura dingin dan segera akan menggedong ransel nya namun ditahan Gabriel.Ia mengambil alih ransel milik Laura,ia tenteng dengan mudah.Dan ransel pemuda itu,ia sampirkan di bahu nya.

"Ayo" ajak nya menarik halus tangan Laura.Laura awalnya terkejut sebelum segera mengikuti langkah Gabriel.

Karena saatnya pulang sekolah,suasana sangat ramai.Sebelum mereka pulang,Laura dan Gabriel menyimpan beberapa buku dan barang ke loker mereka.Karena letak nya terpisah,mereka hanya bisa saling menunggu.

Kenapa mereka tidak mau berpisah? Karena keduanya sama protektif nya!

Saat Laura menunggu Gabriel di area loker pemuda itu,banyak yang menyapa nya.Para pemuda itu kebanyakan menyapa nya ramah tanpa ada godaan sedikitpun.Namun dimata Gabriel,ia tahu para pemuda itu sengaja bertingkah seperti itu agar terlihat baik di mata Laura.Dan ia dapat mengusir mereka dengan peringatan yang di perlihatkan di mata nya.

Begitupun saat Gabriel menunggu Laura di area loker gadis itu,banyak gadis yang menyapanya atau bertingkah di depan nya.Para gadis bahkan tanpa ragu mengajak nya pulang bersama,menanyakan apa di akhir pekan nanti Gabriel mau ikut karaoke ataupun bahkan dengan berani mengkritik Laura.Laura sendiri hanya diam saja.Tak ada gunanya.Toh,Gabriel jelas akan mengusir mereka.

Dan tentu saja Gabriel tidak mengecewakan nya.Dia berhasil mengusir mereka dengan satu kata.

"Enyah,kalian semua menjijikkan"

Sangat kasar dan berterus terang.Membuat para gadis itu marah.Namun para gadis itu ketakutan karena ekspresi Gabriel yang dingin dan tajam.Jadi,mereka hanya bisa menahan nya dan segera berbalik pergi.

Setelah selesai,mereka pun kembali melanjutkan langkah mereka menuju tempat parkir.

Hayoloh saling cemburu...

Tapi mereka nya cuteeeee bangeeet

Gimana sama chapter ini? Semoga kalian suka...

Thank You

SakuraBlossom667creators' thoughts