webnovel

5: Be with

"Kenapa kamu bisa begitu tegar menerimanya ?" tanya Hanseok, Junseok tersenyum lembut "apa yang bisa kita lakukan selain menerimanya?" jawab Junseok .

"kenapa kamu terlalu jujur dengan apa yang kamu rasakan?" tanya Hanseok

Junseok tersenyum "aku hanya ingin lebih jujur tentang apa yang aku rasakan, apa yang aku sukai, apa yang aku gak sukai. sebelum aku tidak dapat melakukannya dan menyesal kemudian" ucapnya dan menghela nafas dalam.

Hanseok terenyuh mendengar ucapan Junseok yang begitu dewasa.

"kenapa lama banget?" tanya Joohoon pada keduanya, "ah maaf tadi aku tersandung, jadi jalannya gak bisa cepet" ucap Hanseok

ketiganya menyelesaikan tugas mereka dalam diam, Junseok mengejapkan matanya sesekali mengusir kantuk yang ia rasakan .

"kalo sudah semua kita cukupkan disini aja, aku harus ketempat les ku" ucap Joohoon, yang dijawab anggukan oleh Hanseok dan Junseok

"Junseok-ah kamu pulang ke rumah atau ke toko ibu mu?" tanya Joohoon, "aku mau ketempat ibu ku dulu baru pulang, kalian duluan saja gak apa apa. lagian aku mau nyelesain sedikit lagi nih" jawab Junseok

"kalo gitu aku duluan ya, sampai ketemu disekolah" ucap Joohoon sambil berlalu membawa tas di punggung nya.

"kamu gak pulang ? bukannya ada jawdal lain?" tanya Junseok

Hanseok yang sedikit kikuk mengelengkan kepalanya "eum sepertinya sudah terlambat juga, jadi aku selesain tugas ku dulu deh"

"aku udah selesai, kamu mau pulang juga ?" tanya Junseok pada Hanseok

"oh, ah, ayo pulang bersama" ucap Hanseok sambil mengemasi buku bukunya.

"aku akan pulang naik bus" ucap Junseok, "kalau begitu ayo aku juga" jawab Hanseok, Junseok mengeritkan dahinya "eh? serius? haha"

"ya serius lah, emang kenapa ? ada larangan untuk aku naik bus?" tanya Hanseok yang di jawab kekehan Junseok .

keduanya duduk bersebelahan di kursi paling belakang, Junseok sesekali menatap kearah luar jendela. "yak Hanseok, apa menjadi model itu salah satu keinginan mu ?" tanya Junseok, "mungkin, tapi aku menikmatinya" jawab Hanseok

"bagaimana dengan mu?" tanya Hanseok balik pada Junseok

"aku ingin menjadi seorang penulis"

"kenapa ?" tanya Hanseok

"eum, aku ingin karya ku dapat menghibur orang orang" jawab Junseok

"hidupmu penuh dengan makna ya" ucap Hanseok yang di sauti kekehan Junseok.

"kamu ada urusan disekitar sini juga?" tanya Junseok pada Hanseok yang masih mengikutinya.

"ah, aku ingin mencari sesuatu untuk hadiah teman ku sekalian" ucap Hanseok.

"oow~, siapakah orang yang beruntung itu?" ucap Junseok setengah menggoda.

"yak, hanya teman biasa. tidak lebih" ucap Hanseok pada laki laki di sebelahnya itu.

Junseok terkekeh "apa dia laki laki ? atau perempuan ?" tanyanya pada Hanseok

"Kenapa? apa itu penting? kenapa kamu mau tau?"

"cih, padahal aku hanya ingin membantu memilihkan hadiah" ucap Junseok sambil berdecak pelan.

"ah.. begitu.. kalau begitu banyu aku pilihkan" ucap Hanseok

"Kamu aja gak mau kasih tau dia laki laki atau perempuan bagaimana aku bisa milihin sesuatu" ucap Junseok kesal.

"ah.. maaf.." ucap Hanseok

"kalau begitu belikan saja dia sebuah kalung, mau dia laki laki atau perempuan kan bisa pakai" usul Junseok .

"begitukah ?" ucap Hanseok

"ikuti aku, kurasa ditoko ibuku juga ada kalung kalung gitu" ucap Junseok sambil berjalan mendahului Hanseok

Keduanya tiba di toko milik ibu Junseok, laki laki dengan kaca mata itu berjalan menuju ibu nya kemudian memeluknya dari belakang . "eomma!" ucap Junseok, ibu Junseok berbalik dan menoleh kearah putranya tersebut "kamu sudah pulang?" tanya sang ibu pada anaknya, Junseok menjawabnya dengan anggukan kepala, "oh iya eomma, ini Hanseok teman sekelas ku juga" ucap Junseok memperkenalkan laki laki dengan masker dan topi di belakangnya.

"oh, annyeonghaseo" ucap Hanseok sambil sedikit membungkukan tubuhnya, yang di sauti senyuman oleh ibu Junseok

"eomma, aku mau cari kalung untuk hadiah apa ada?" tanya Junseok

"ada.. untuk siapa hum?" tanya sang ibu

"ah, bukan untuk aku.. Hanseok ingin memberikan hadiah untuk temannya" jelas Junseok

"ada di dekat kasir, kalian kesana duluan aja ya, ibu mau bantuin pelanggan yang disana dulu" ucap sang ibu sambil berlalu.

"yak.. ayo" ajak Junseok

Keduanya berdiri didepan lemari display dekat kasir, sambil melihat lihat kearah kalung yang di pajang di dalamnya.

"bagaimana dengan yang ini?" tanya Junseok sambil menunjuk sebuah Kalung

"boleh saja, kan aku bilang pilihkan saja" ucap Hanseok

"baiklah kalau begitu" ucap Junseok sambil menganggukan kepalanya.

Keesokan paginya disekolah seluruh siswa ramai membicarakan Junseok.

Junseok yang baru datang pun bingung melihat yang lainnya saling berbisik satu sama lainnya.

BRAK!!

Jina bangun dari kursinya sambil memukul meja, "aish, berhenti membicarakan orang lain, tanyakan saja pada orangnya sendiri. Junseok-ah apa kamu dan Hanseok berpacaran kemarin? jangan biarkan orang lain bergunjing tentang mu!" Tanya Jina

Junseok yang kebingungan hanya membulatkan matanya.

GREPP!

Semua mata tertuju pada Joohoon dan Junseok yang kini pergi meninggalkan ruang kelas.

"kita mau kemana?" tanya Junseok namun tak ada jawaban "yak, Lee Joohoon?! ada apa dengan mu?" tanya Junseok sambil berusaha melepaskan genggaman itu

"kenapa kau diam saja saat merek bertanya?!" ucap Joohoon sambil meninggikan nadanya

"pertama mereka itu salah paham, aku tidak pacaran dengan Hanseok. kedua aku hanya terkejut dengan pertanyaan tiba tiba Jina tadi" jelas Junseok dengan nada yang tinggi.

"apa yang membuat mu begitu kesal?" tanya Junseok

Joohoon hanya terdiam, keduanya saling bertatapan.

tanpa menjawab pertanyaan Junseok, Joohoon bergegas pergi kembali kedalam kelas.

Junseok kembali ke kelas dengan seluruh murid yang menatap nya, "yang bisa ku katakan hanya.. kalian salah" ucap nya dan kembali duduk di kursinya. "puaskan? jangan bergosip hal yang tidak benar lagi!" ucap Jina pada teman yang lainnya.

dalam diam Junseok menatap punggung Joohoon dengan penuh pertanyaan di benaknya.

"Ha Junseok, kamu tidak ke kantin ?" tanya Taeha, yang di jawab gelengan kepala oleh Junseok "tidak, kalian berdua saja. aku mau mengerjakan sesuatu" jawab Junseok sambil tersenyum.

TOK TOK!

Junseok menoleh, Joohoon mengetuk mejanya.

"ikut aku, ada yang ingin aku bicarakan" ucap Joohoon.

Junseok mengikuti Joohoon yang berjalan di depan nya.

"ada apa?" tanya Junseok

Joohoon menyandarkan lengannya di pembatas yang ada di atap. "tak apa, aku hanya ingin minta maaf soal tadi" ucap Joohoon.

"kenapa harus minta maaf" ucap Junseok

"dan juga... ini" ucap Joohoon sambil menyodorkan sebuah kotak berwarna merah dengan pita diatasnya .